Saturday, November 14, 2009

Kecerdasan majemuk

Muhammad SAW Inspirator Kecerdasan Majemuk
(Seri:menilik perjalanan hidup Rosul melalui persepsi dunia pendidikan.)


Dalam artikel sebelumnya yang berjudul Sekolah Inovatif , sempat disinggung mengenai pentingnya memahami teori kecerdasan majemuk yang konsep awalnya diungkapkan oleh Howard Gardner, Co-Director of Project Zero dan seorang Profesor pendidikan di Harvard University. Teori pendidikan yang pada saat ini ramai dibahas, dikupas dan coba untuk diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Sebuah teori yang memberikan pencerahan bagi dunia pendidikan, khususnya di tanah air untuk melakukan reformasi pendidikan yang sudah terjebak pada pendidikan manusia yang belum mampu memanusiakan manusianya. Tapi tahukah kita, bahwa 14 abad yang silam, Muhammad SAW telah mengingatkan kita untuk mendidik seorang anak manusia dengan memperhatikan berbagai aspek kemanusian itu sendiri. Perhatikanlah hadist berikut ini:

”Kewajiban orang tua kepada anaknya adalah memberikan nama yang baik, mendidik ( perilaku yang baik ), mengajarkan berenang, memanah, berkuda, memberi makan dengan makanan yang baik serta menikahkan apabila telah dewasa”. ( H.R. Hakim ).

Jika dikaji lebih dalam, hadits ini akan mengispirasi kita untuk mendidik anak dengan pendekaan yang tidak jauh berbeda dengan teori kecerdasan majemuk yang tawarkan Gadnerd. Atau mungkin Gardner telah lebih dapat menjadikan Muhammad inspirator baginya dibanding muslim sendiri? Wallohu’alam.
Orang tua atau pendidik pertama-tama diminta untuk menstimulus kecerdasan diri (self smart) terlebih dahulu. Memberinya nama sebagai identitas diri menjadi tonggak awal seorang manusia untuk mulai mengenal dan memahami dirinya sendiri. Melalui pengenalan diri ini, ia akan mampu mengetahui kekuatan dan keterbatasan yang ada pada dirinya. Seorang anak yang cerdas diri dapat mengendalikan dirinya, khususnya dalam situasi konflik. Dalam kurikulum sekolah, tema Aku umumnya menjadi tema pertama yang disuguhkan di kelas. Melalui tema ini diharapkan siswa belajar mengenal dirinya sendiri sebelum belajar hal lainnya. Setelah mampu mengenal diri, aspek afektif dalam pendidikan juga menjadi prioritas dalam hadist ini dengan menekankan kepada terbentuknya perilaku yang baik atau pembangunan karekter (Character Building). Akhlakul karimah seharusnya menjadi ciri seorang muslim yang tampak dalam kesehariannya.
Muslim yang kuat lebih baik dari muslim yang lemah. Hadist ini seringkali dikutip untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga jasmani kita selain sisi ruhani. Hal ini sejalan dengan kewajiban orang tua untuk mengajarkan anaknya berenang. Saat berenang seluruh anggota psikomotor difungsikan secara optimal. Mulai dari kepala sampai kaki bekerja bersama. Karenanya berenang dapat dijadikan simbol latihan fisik yang dimaksudkan untuk melatih kecerdasan tubuh (body smart). Mengembangkan kecerdasan tubuh atau kinestetik pada anak akan melatihnya terampil dalam mendayagunakan anggota tubuhnya untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik seperti koordinasi, keseimbangan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kemampuan menerima rangsangan atau merespon sentuhan (tactile dan haptic).
Dahulu memanah adalah salah satu keahlian yang harus dimiliki untuk berburu atau berperang. Saat ini memanah dikenal sebagai salah satu cabang olahraga. Untuk dapat memanah tepat sasaran, seorang pemanah harus mampu menghitung jarak, posisi sasaran sekaligus menyeimbangkan dengan arah dan kecepatan angin yang datang. Keberhasilan mengenai sasaran dibutuhkan kecerdasan matematis logis yang di antaranya melalui proses penghitungan, prediksi dan analisa yang tepat. Kemampuan menghitung, memprediksi dan menganalisa inilah yang dalam kecerdasan logika (logic smart) dibentuk dan diasah. Bidang studi matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan untuk melatih kecerdasan angka anak. Bidang studi lain yang menuntut kemampuan logika berpikir dan nalar yang benar, sepeti sains termasuk pembelajaran yang bertujuan mencerdaskan logika anak.
Sekilas berkuda juga dapat dimaknai sebagai aktivitas berolahraga. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, berkuda tidak sekedar olahraga biasa namun boleh jadi isyarat yang disampaikan hadit ini untuk mengkaji lebih jauh kecerdasan natural (nature smart). Untuk dapat melakukan olahraga berkuda, selain keahlian diri dalam menjaga keseimbangan, kemampuan mengenal medan yang akan dilalui juga menjadi bagian dari kemampuan yang mesti dimiliki. Kemampuan lainnya yang tidak kalah penting adalah kemampuan untuk dapat menjinakkan kuda yang akan ditunggangi. Kemampuan untuk dapat mengenal medan atau lingkungan sekitar dan hidup berdampingan dengan makhluk Alloh lainnya merupakan bagian dari kecerdasan alam yang diharapkan mulai dilihat sebagai sebuah potensi diri yang berguna bagi kehidupan manusia.
Kecerdasan sosial (people smart) direpresentasikan dalam sabda Rosul tersebut di atas melalui pernikahan. Pernikahan sebagai sebuah wadah sosial untuk saling mengenal orang lain. Bukan sekedar mengenal pasangannya, namun keluarga, kerabat maupun orang sekitarnya. Melalui pernikahan akan lahirlah sebuah keluarga sebagai sebuah komunitas terkecil yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya masyarakat. Tidak akan terbina sebuah keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah tanpa memiliki kecerdasan bersosialisasi dengan orang lain. Anak yang memiliki kecerdasan sosial yang terasah akan mampu berinteraksi secara baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan pertemanan, dapat bekerja sama serta mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah aku dan keinginan orang lain.
Semua kecerdasan di atas disempurnakan dengan perhatian Rosul pada aspek biologis yang juga menjadi bagian penting dari tercapainya keberhasilan pendidikan anak. Makanan adalah nutrisi yang menentukan berkembangnya kecerdasan anak. Ahli gizi sudah demikian detil mengklasifikasi makanan yang sehat dan bergizi bagi anak disesuaikan dengan usianya. Islam mewajibkan kita memperhatikan apa yang kita makan dengan batasan sederhana namun bermakna yaitu; halal dan thoyib. Apa yang dimakan akan menjadi penentu kebersihan jasmani dan ruhani manusia. Betapa pentingnya aspek biologis ini, hingga salah satu surat dalam Al Qur’an pun bertajuk Makanan. Makanan yang tidak halal dan thoyib pun berdasarkan hasil riset menjadi sumber utama penyebab berbagai penyakit.
Ketika dalam hadis ini Rosul menyerukan untuk mendidik seorang anak di berbagai bidang, sejatinya ini dapat dimaknai sebagai isyarat dari Rosul bahwa yang dibutuhkan seorang anak yang notabene adalah manusia, bukan hanya kecerdasan di satu sisi –dalam hal ini kogintif saja- namun mengarahkan kita, bahwa setiap anak mempunyai beberapa kecerdasan yang harus digali dan dikembangkan sekaligus mengakui dan menghargai keunikan setiap anak yang memilki kecenderungan kecerdasan yang berbeda. Dan tugas manusia selanjutnya pula untuk terus menggali jenis kecerdasan lainnya yang merupakan potensi manusia yang patut untuk di ketahui dan optimalkan pengembangan dan pemanfaatannya.

Subhanalloh…

Tentu sebagai insan pendidikan yang sedang memegang amanah “luar biasa” berupa anak manusia yang menanti sentuhan pendidikan melalui tangan-tangan kita, sungguh tak ada alasan lagi rasanya untuk bersegera membuka tangan kita lebar-lebar. Menghargai mereka dengan berbagai keunikannya. Memfasilitasi kebutuhan mereka yang mungkin berbeda. Membantu mereka menjadi diri mereka sendiri yang berujung pada kesanggupannya memegang amanah untuk menjadi khalifah di bumi ini.


Mudah-mudahan sekolah kita bukanlah sekolah robot yang disinggung Munif Chatib dalam buku terbarunya Sekolah Manusia. Sekolah kita pun tentu –harus- lebih baik dari sekolah monyet yang ada di Thailand, sekolah hewan yang mungkin lebih manusiawi dari sekolah manusia itu sendiri. Sebuah sekolah binatang yang dibangun dengan memperhatikan dan peduli terhadap keunikan tiap-tiap ‘individu’ monyet. Sekolah yang didisain senyaman mungkin untuk para monyet, baik bangunan fisik maupun kurikulumnya. Sekolah yang sudah memberlakukan proses penerimaan siswa yang berbasis kecerdasan majemuk dan berslogan education for all. Menerima semua siswa dengan berbagai keunikannya, baik yang jinak, liar, setengah liar atau amat sangat liar. Hati sebagai dasar dalam mendidik para monyet, sehingga si monyet merasakan kasih sayang dari para gurunya. Para monyet pun dapat mulai belajar atau masuk sepanjang tahun selama usia mereka telah mencukupi. Pendekatan pembelajaran yang dipakai pun pendekatan individual bukan klasikal. Setiap monyet diajarkan berdasarkan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing. Pembelajaran ditujukan untuk membuat para monyet bisa memiliki berbagai keahlian yang dibutuhkan, mulai dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Tak mengenal kata gagal dalam proses pembelajaran ini. Dan yang mengagumkan, sekolah ini menekankan kepada pentingnya pembenahan kebiasaan buruk yang terjadi pada monyet, seperti kecanduan merokok, yang diakibatkan kebiasan manusia membuang puntung rokok sembarangan dan terambil oleh mereka.

Tertarik? Silakan baca lebih lengkap tulisan Ayah Edy yang berjudul Sekolah Monyet VS Sekolah Manusia di ayahkita.blogspot.com



Menulis untuk diri Menulis untuk berbagi
Yessy Yanita Sari

Tuesday, October 27, 2009

Bunda ke Denmark






Wow sudah lama sekali tidak pernah posting, sekalinya posting langsung bunda yang pergi ke enmark dalam rangka mengikuti kegiatan Asia Europe Classroom Conference di Sonderborg Denmark, mewakili Indonesia (Darul Abidin) dan teman dari Al Azhar dan Madania. Kegiatan yang akan berlangsung tgl 26-30 Oktober ini erupakan agenda tahunan yang ke 8. Bunda mempresentasikan project Green School dimana mencoba menjembatani berbagai upatya yang telah dilkukan oleh teman teman di sekolah Eropa untuk bisa di share dengan teman teman dari Asia.

Thursday, June 25, 2009

Rumah Tingkat dan Emas

Sudah lama sebetulnya kakak qibty kepingin kamarnya dituker dengan kamar bunda,karena kondisi kamar yang sekarang terlalu kecil dan panas,beda sama kamar bunda yang ada acnya,selain itu memang sudah saatnya anak anak di pisah kakak qibty dengan Lubna abang zanki diusahakan sendiri dan mbah dikamar dikamar ex qibty. Akhirnya setelah garasi di dak dan kemudian ditingkat sekitar 3 bulan pengerjaan jadilah kamar dilantai 2 khusus untuk ayah dan bunda, rencananya selain kamar juga ruang kerja ayah bunda dan ruang perpustakaan. Buku buku ayah terlalu banyak dan tidak beraturan.semoga akhir bulan juli semuanya sudah selesai.Tadi malam kita belanja ke mitra 10 cibubur membeli keramik,water closet dan pernik pernik lainnya,walaupun ada yg indent sekitar 4 hari akhirnya selesai juga dan dapet kupon undian 18 lembar dan cash back 200 rb wah lumayan nih buat beli cat jotun he he,sambil mengisi kupon undian bunda sholat maghrib dan kaka membeli pizza. Waktu mengisi kupon terlihat hadiahnya emas weleh weleh kok minggu minggu ini semuanya related sama emas yah,mulai mas aris sharing tentang dinar yang tidak pernah turun nilainya dalam kurun waktu puluhan tahun,dimilis TDA rame juga tentang kebun emas dan teknik goreng menggoreng emas via gadai emas,bunda yang biasanya investasi emas ketika dapet bonus akhir tahun dan hari ini pagi dapat brosur tentang gadai emas bank jabar syariah dan sorenya disuguhi undian berhadiah emas,sepertinya mau dapet nih habis berkaitan semuanya sih sama emas he he satu lagi tadi juga gak sengaja nulis di blog furnitureaktif tentang penambang emas he he,intinya rumah tingkatnya jadi emasnya pun dapet, amin

Friday, May 15, 2009

Tulisan Qibty Untuk Lompa Tupperware

Sepasang sepatu untuk nita
Oleh: Qibty Almayra
Grade 4 SDIT Darul Abidin

Nita adalah seorang anak dari keluarga yang tidak mampu
Didaerah sekitar rumahku.nita bukanlah satu-satunya anak dari keluarga yang tidak mampu.didaerah rumahku banyak anak-anak yang tidak bersekolah.nita adalah salah satu anak yang tidak sekolah.aku masih beruntung,keluargaku masih mampu menyekolahiku.tapi aku sering menyiya-nyiyakan kesempatan itu.hari ini aku akan pergi kerumah nita.rumah nita ada diseberang sungai.setelah aku sampai dirumah nita,aku mencari-cari nita.karna sudah cukup lama aku mencari nita,dan aku tidak menemukannya .jadi aku bertanya kepada seorang penjaga warung disebelah rumah nita.
Ternyata nita sedang pergi bersama ibunya.mereka berdua pergi untuk mengikuti tes.tes ini di adakan untuk anak-anak yang tidak mampu yang memiliki kecerdasan.aku berdoa agar nita lulus tes itu.

Tidak lama kemudian nita datang bersama ibunya.aku langsung menghampirinya dan bertanya padanya apakah dia lulus tes itu?.ternyata nita lulus tes,jadi dia bisa bersekolah lagi.sebenarnya dulu nita sempat bersekolah tapi karna alasan ekonomi yang tidak memungkinkan nita untuk bersekolah lagi.nita lebih memilih untuk membantun ibunya berjualan di pasar ikan.tetapi sekarang nita bisa bersekolah.dia mendapatkan beasiswa sampai dia kuliah.nita dan ibunya sangat bahagia.nita sudah dapat bersekolah 1 minggu lagi.setelah itu aku kembali pulang ke rumah.dijalan aku bertemu lia,ternyata lia juga mengikuti tes itu tapi sayang lia tidak lulus tes tersebut.lia menangis sedih karena dia tidak lulus tes itu.aku mencoba menenangkan lia agar tidak bersedih.
Seminggu kemudian,dipagi harinya aku cepat-cepat menuju rumah nita untuk menemputnya.ternyata nita sudah berangkat ke sekolah.aku pikir nita terlalu bersemangat untuk hari pertamanya bersekolah.aku berlari menuju sekolah untuk menyusul nita.sesampainya disekoalah aku mencari nita dikelasnya.ternyata nita sedang belajar dimejanya.ketika bel berbunyi aku masuk kelas.karena terburu-buru aku jadi salah kelas deh aku malah masuk ke kelas 4.saat bu sinta masuk ke kelas bu sinta memangil nita untuk maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri.setelah selesai mengerjakan tugas aku dan nita pergi ke kantin ntuk membeli makanan.di kantin aku bertemu murid nakal.murid nakal itu bernama andre.andre itu anak yang sangat nakal di kelas ku.dia anak seorang pejabat.dia juga sangat sombong.setelah melihat andre datang aku langsung mengajak nita pergi ke taman belakang sekolah agar andre tidak mengejek nita.tapi pikiran ku itu salah.andre melihat sepatu nita yang sangat jelek dan kotor.andre mengejek nita adalah anak gembel.karena andre sudah berani mengejek nita seperti itu jadi aku berkata padanya agar dapat menghormati orang kecil seperti nita.nita tudak tahan mendengar ejekan itu jadi nita pergi sambil menangis.aku mencoba mengejarnya


Aku berkata padanya agar tidak mendengarkan kata-kata andre tadi.akhirnya nita mengerti,dan dia berhenti menangis.setelah itu aku mengajaknya untuk kembali ke kelas.sesampainya dirumah aku mengajak mama untuk pergi ke toko sepatu.lalu mama bertanya padaku untuk apa ke toko sepatu.aku menjawab sepatu yang aku beli itu untuk nita.mamaku bertanya siapa itu nita.nita adalah anak pinggir sungai itu mama.akhirnya mama ingat siapa itu nita. mama setuju untuk membelikan sepatu untuk nita.di toko sepatu aku memilih sepatu yang bagus dan kuat agar tahan lama.setelah selesai membeli sepatu aku menyimpan sepatu itu di bawah tempat tidurku.keesokan hainya aku buru-buru berangkat ke sekolah.aku tidak sabar untuk memberikan sepatu baru itu kepada nita.tapi aku tidak melihat nita di kelas.aku bertanya kepada seluruh murid di dalam kelas.tapi tidak ada satupun murid yang tau dimana nita.rencananya sepulang sekolah aku akan pergi ke rumah nita.sepulangsekolah aku pergi ke rumah nita.ternyata nita sakit. Kata dokter nita terkena tipes,jadi nita harus banyak beristirahat.sore ini aku jadi tidak bisa meberikan sepatu itu ke nita.wah aku jadi sedih karena tidak bisa melihat nita mencoba sepatu barunya itu.beerapa minggu kemudian aku melihat keadaan nita.dijalan aku sangat berharap agar nita dapat sembuh.setelah sampai di rumah nita,ternyata nita telah sembuh.wah aku senang sekali karena dapat memberikan sepatu baru itu.sepulang sekolah aku mampir ke rumah nita.lalu aku memberikan sepasang sepatu yang aku belikan bersama mama kemarin.setelah aku memberikan sepatu itu kepada nita,kelihatannya nita sangat senang mendapat sepatu baru itu.saat masuk sekolah nita memperlihatkan sepatu barunya kepada andre.andre sangat terkejut kenapa bisa nita membeli sepatu sebagus dan semahal itu.bahkan sepatu itu lebih mahal daripada sepatu milik andre.akhirnya andre atau pun anak anak lain tidak ada lagi yang mengejek nita.