ini adalah mainan favorit luna begitu dengar suara musik odong odong, langsung deh keluar rumah.
Wednesday, December 13, 2006
lubna kaos lubna
pagi hari waktu ayah mao berangkat tiba tiba terdengan suara yang lucu memanggil ayah yayah yayah itulah suara luna yang cantik, ini dia videonya
Thursday, December 07, 2006
Monday, December 04, 2006
Ya Al-Aqsa Ya Al-Jannah يا أقصى يا جنة
please visit
ada video nasheed yang bagus sekali untuk anak anak dan siapapun yang mencintai palestina
ada video nasheed yang bagus sekali untuk anak anak dan siapapun yang mencintai palestina
http://www.youtube.com/watch?v=vuYLHgRPIis
Tuesday, November 28, 2006
abang mao sholat jumat
Waktu ayah libur abang ikut sholat Jum'at, sudah rapi and ganteng terus kita berangkat menuju masjid almustagfirin, biar abang gak ribut aku bawain mainan mobil vw kesayangannya. Baru setengah jam kemudian pas khotib naik mimbar abang terlihat sangat mengantuk dan akhirnya memang tidur betulan sampai sholat selesai.
eh kok ada foto una diatas, una sedang main laptop ayah
Thursday, November 23, 2006
Ibu Nikah Muda, Anak Panjang Usia
Mau hidup lebih dari 100 tahun? Tanyakan kepada ibu berapa lama usianya saat mengandung Anda. Sebab, menurut para peneliti di AS, usia ibu saat melahirkan ikut mempengaruhi peluang panjang pendek umur anaknya kelak.
Tim peneliti dari Universitas Chicago menemukan, orang yang dilahirkan saat ibunya berusia kurang dari 25 tahun cenderung berusia hingga 100 tahun atau lebih. Peluangnya dua kali lipat dibandingkan orang-orang yang dilahirkan saat ibunya berusia di atas 25 tahun. Studi dilakukan terhadap 198 orang AS yang usianya lebih dari 100 tahun. Mereka lahir antara tahun 1890 hingga 1893.
Orang yang panjang usia hingga lebih dari 100 tahun itu umumnya anak pertama. Setelah dianalisis lebih mendalam, para peneliti menyimpulkan bahwa kecenderungan ini erat kaitannya dengan kenyataan bahwa anak-anak pertama itu dilahirkan saat ibunya baru berusia 20 tahunan.
Temuan ini dipresentasikan pada pertemuan Masyarakat Gerontologi (ilmu usia lanjut) AS, Minggu (19/11). Sebelumnya, hasil penelitian yang didanai National Institute on Aging and the Society of Actuaries ini, telah dipaparkan pada pertemuan Asosiasi Populasi AS bulan April yang lalu.
Data Biro Sensus AS menunjukkan jumlah orang yang berusia di atas 100 tahun di sana meningkat dari 37 ribu menjadi 55 ribu dari tahun 1990 ke 2000. Dari data itu pula, wanita punya peluang tiga hingga empat kali lebih besar mencapai usia 100 tahun dibandingkan pria.
Sumber: LiveScience.com
Penulis: Wah
Tim peneliti dari Universitas Chicago menemukan, orang yang dilahirkan saat ibunya berusia kurang dari 25 tahun cenderung berusia hingga 100 tahun atau lebih. Peluangnya dua kali lipat dibandingkan orang-orang yang dilahirkan saat ibunya berusia di atas 25 tahun. Studi dilakukan terhadap 198 orang AS yang usianya lebih dari 100 tahun. Mereka lahir antara tahun 1890 hingga 1893.
Orang yang panjang usia hingga lebih dari 100 tahun itu umumnya anak pertama. Setelah dianalisis lebih mendalam, para peneliti menyimpulkan bahwa kecenderungan ini erat kaitannya dengan kenyataan bahwa anak-anak pertama itu dilahirkan saat ibunya baru berusia 20 tahunan.
Temuan ini dipresentasikan pada pertemuan Masyarakat Gerontologi (ilmu usia lanjut) AS, Minggu (19/11). Sebelumnya, hasil penelitian yang didanai National Institute on Aging and the Society of Actuaries ini, telah dipaparkan pada pertemuan Asosiasi Populasi AS bulan April yang lalu.
Data Biro Sensus AS menunjukkan jumlah orang yang berusia di atas 100 tahun di sana meningkat dari 37 ribu menjadi 55 ribu dari tahun 1990 ke 2000. Dari data itu pula, wanita punya peluang tiga hingga empat kali lebih besar mencapai usia 100 tahun dibandingkan pria.
Sumber: LiveScience.com
Penulis: Wah
Wednesday, November 15, 2006
ulang tahun abang
Ulang tahun abang yang ke tiga kami sekeluarga + Mba Rima, Selma,Umar dan sahid makan siang di Restoran Taman Palem Bogor. Anak anak terlihat senang sekali bermain disana karena tersedia fasilitas bermain yang sangat banyak, abang zanki langsung main kuda kudaan, Lubna naik becak, kakak langsung cari sepeda. Pokoknya suasananya meriah banget, karena kita datengnya agak pagi 11.30 belum banyak pengunjung yang datang. Anak anak bisa bermain sepuasnya sayang kakak belum coba playstationnya, oh ya ditengah taman bermain itu juga sedang berbuah pohon durian, ayah jadi agak khawatir buahnya yang sudah besar besar itu jatuh, wah bisa berabe deh
Selamat ulang tahun Abang semoga gak ngeyut jempol lagi
dari ayah, bunda,Kakak Qibty Dan Si Lucu UNa
Ya iya lah
Selamat ulang tahun Abang semoga gak ngeyut jempol lagi
dari ayah, bunda,Kakak Qibty Dan Si Lucu UNa
Ya iya lah
Monday, October 09, 2006
info pelatihan blog
Rabu , 04/10/2006 10:00 WIB
Rekan Guru, Yuk Ngabuburit Sambil Nge-Blog
Wicaksono Hidayat - detikInet
Jakarta, Siswa sekolah sekarang bukan hanya bisa 'kencing berlari' tapi juga mulai gemar berinternet dan nge-blog. Gurunya, kenapa tidak?
Ada pepatah mengatakan 'Guru kencing berdiri, murid kencing berlari', dengan kata lain murid biasanya akan meniru apa yang diajarkan gurunya hingga melampaui ilmu guru itu. Nah, murid sekolah saat ini banyak yang sudah mulai memanfaatkan internet, misalnya untuk chatting, membuat 'friendster', atau ngeblog.
Bukan hal tabu jika guru pun mulai memanfaatkan internet, selain agar tidak terkesan 'ketinggalan zaman', juga untuk menunjang proses belajar-mengajar di kelas. Salah satu elemen internet yang bisa dimanfaatkan adalah weblog alias blog.
Bagaimana membuat, menulis, dan 'memelihara' blog agar bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar? Seperti apa contoh suksesnya? Semua itu bisa didapatkan jawabannya dengan mengikuti Seminar & Workshop 'Ngabuburit Nge-Blog: pemanfaatan weblog dalam mendukung proses belajar-mengajar'.
Kegiatan itu akan digelar di lokasi kampus Madania, Parung, Bogor, pada Sabtu, 7 Oktober 2006. Jumlah Peserta kami batasi maksimal 50 orang.
Anda berminat untuk mengikutinya? Cukup klik alamat www.madania.net/workshop/ dan isi formulir yang tersedia. Peserta dipungut biaya Rp 50.000 per orang. Akan disediakan hidangan berbuka puasa, materi dalam bentuk CD dan kertas, serta sertifikat bagi peserta yang hadir.
Kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Berwawasan Internasional Madania, itu turut didukung oleh detikINET dan Microsoft Indonesia.
Bagi peserta yang sulit mencapai Madania sendiri, akan disediakan transportasi untuk berangkat bersama dari kantor detikcom, Gedung Aldevco Octagon, Jl Warung Buncit Raya No.75, Jakarta Selatan. Bus berangkat pukul 09.30 WIB.
Rincian acara dan pembayaran bisa dilihat pada alamat www.madania.net/workshop/. Tunggu apalagi? Daftarkan diri Anda, sekarang juga! (wsh)(wsh)
Rekan Guru, Yuk Ngabuburit Sambil Nge-Blog
Wicaksono Hidayat - detikInet
Jakarta, Siswa sekolah sekarang bukan hanya bisa 'kencing berlari' tapi juga mulai gemar berinternet dan nge-blog. Gurunya, kenapa tidak?
Ada pepatah mengatakan 'Guru kencing berdiri, murid kencing berlari', dengan kata lain murid biasanya akan meniru apa yang diajarkan gurunya hingga melampaui ilmu guru itu. Nah, murid sekolah saat ini banyak yang sudah mulai memanfaatkan internet, misalnya untuk chatting, membuat 'friendster', atau ngeblog.
Bukan hal tabu jika guru pun mulai memanfaatkan internet, selain agar tidak terkesan 'ketinggalan zaman', juga untuk menunjang proses belajar-mengajar di kelas. Salah satu elemen internet yang bisa dimanfaatkan adalah weblog alias blog.
Bagaimana membuat, menulis, dan 'memelihara' blog agar bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar? Seperti apa contoh suksesnya? Semua itu bisa didapatkan jawabannya dengan mengikuti Seminar & Workshop 'Ngabuburit Nge-Blog: pemanfaatan weblog dalam mendukung proses belajar-mengajar'.
Kegiatan itu akan digelar di lokasi kampus Madania, Parung, Bogor, pada Sabtu, 7 Oktober 2006. Jumlah Peserta kami batasi maksimal 50 orang.
Anda berminat untuk mengikutinya? Cukup klik alamat www.madania.net/workshop/ dan isi formulir yang tersedia. Peserta dipungut biaya Rp 50.000 per orang. Akan disediakan hidangan berbuka puasa, materi dalam bentuk CD dan kertas, serta sertifikat bagi peserta yang hadir.
Kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Berwawasan Internasional Madania, itu turut didukung oleh detikINET dan Microsoft Indonesia.
Bagi peserta yang sulit mencapai Madania sendiri, akan disediakan transportasi untuk berangkat bersama dari kantor detikcom, Gedung Aldevco Octagon, Jl Warung Buncit Raya No.75, Jakarta Selatan. Bus berangkat pukul 09.30 WIB.
Rincian acara dan pembayaran bisa dilihat pada alamat www.madania.net/workshop/. Tunggu apalagi? Daftarkan diri Anda, sekarang juga! (wsh)(wsh)
pelatihan blog
Senin , 09/10/2006 13:06 WIB
Workshop Madania-detikINET
Back to School, Guru Belajar Ngeblog
Wicaksono Hidayat - detikInet
Suasana Acara (wsh/inet)
Jakarta, "Siapa yang berani mengajar tak boleh berhenti belajar," ujar John Cotton Dana seorang penggiat perpustakaan dari Amerika Serikat. Kutipan itu agaknya cocok untuk menggambarkan semangat para guru peserta 'Seminar & Workshop Pemanfaatan weblog dalam mendukung proses belajar-mengajar'.
Acara itu digelar Sabtu (7/10/2006) di Sekolah Berwawasan Internasional (SBI) Madania, Telaga Kahuripan, Parung, Bogor. Sebanyak 50-an peserta yang berasal dari kurang lebih 30 sekolah dan beragam institusi lain rela go back to school untuk menghadiri acara yang digelar Madania dengan didukung oleh Microsoft dan detikINET itu.
Gelar 'bintang' dalam acara itu boleh lah diserahkan pada Jalu Cahyanto. Guru middle school (SMP-red) SBI Madania itu merupakan teladan pemanfaatan blog dalam mendukung proses belajar-mengajar.
Pria yang dikenal dengan sebutan 'Mister Jalu' itu mengajar Bahasa Inggris. Di luar kelas, ia memanfaatkan blog yang beralamat di mrjalu.blogspot.com untuk hal-hal terkait pelajaran dan pengalamannya. Ini termasuk untuk 'memajang' hasil karya muridnya maupun menampilkan soal-soal kuis.
Jalu mengaku mendapatkan inspirasi memanfaatkan blog dari berbagai blog yang ditemuinya di internet. "Awalnya saya pikir untuk membuat situs harus kaya, karena harus bayar. Ternyata lewat weblog, bisa gratis," tuturnya.
Praktek
"Pembelajaran bukan produk dari pengajaran. Pembelajaran adalah produk dari kegiatan mereka yang belajar," tulis John Holt pionir pembelajaran mandiri homeschooling. Berangkat dari situ, maka peserta acara ini juga diberi kesempatan langsung membuat blog.
Kegiatan membuat blog dipandu oleh Irwan Rouf, yang bersama Yayan Sopyan menulis buku 'Panduan Praktis Mengelola Blog' (MediaKita, 2005). Selain itu Irwan pun berbagi tips-tips jitu mengelola blog dan memanfaatkan layanan blog gratis di Blogger.com. Buku yang ditulis oleh pria asal Jogja itu pun jadi materi yang dibagikan pada peserta.
Karena cukup banyaknya peserta, sesi praktek dibagi dalam dua kelas. Masing-masing kelas mampu menampung sekitar 25 orang peserta. Setiap peserta dipandu membuat blog di blogger.com dan beberapa kemampuan dasar seperti menambahkan gambar.
Salah satu peserta sempat menanyakan pada Irwan apakah sebuah blog bisa kadaluwarsa seperti halnya layanan situs gratis di GeoCities atau lainnya. Menurut Irwan hingga saat ini ia belum melihat layanan blog gratis yang kadaluwarsa karena tidak pernah diisi oleh pembuatnya. "Tapi kalau layanan berbayar justru bisa expired. Ini karena lupa bayar," ujarnya disambut tawa peserta.
Community Server
Konon sebuah pepatah Rumania mengatakan, "Orang lugu belajar dari pengalaman, orang bijak belajar dari pengalaman orang lain." Teknologi informasi adalah salah satu alat yang bisa dimanfaatkan untuk 'saling belajar dari pengalaman'.
Hal itu yang kemudian digarisbawahi dalam pengenalan solusi 'Community Server' dari Microsoft yang dilakukan oleh Risman Adnan, Senior Developer Evangelist PT Microsoft Indonesia. Community Server, ujar Risman, memiliki beragam fungsi dan kemampuan yang bisa dimanfaatkan para guru dalam mendukung proses belajar-mengajar. Ini termasuk forum diskusi, blogs, hingga fitur unggah-unduh (upload/download).
Microsoft pun memberikan ruang pada 'Community Server' yang sudah terpasang di server NetIndonesia.net untuk dimanfaatkan para guru. Nantinya layanan ini akan menjadi sarana tukar-menukar informasi dan berbagi pengalaman pemanfaatan teknologi informasi dalam belajar-mengajar bagi guru-guru di Indonesia.
Untuk sementara ruang tersebut berada di sub-domain. Rencananya ke depan akan diadakan domain tersendiri untuk menafaatkan layanan tersebut.
Jika para guru sudah handal memanfaatkan blog, diharapkan muridnya pun akan lebih jauh lagi memanfaatkan internet. Ibarat pepatah mengatakan, 'guru kencing berdiri, murid kencing berlari!'(wsh)
Keterangan Foto: (Dari atas ke bawah) Suasana sesi umum; Jalu Cahyanto berbagi pengalaman; Irwan Rouf membimbing peserta; Suasana praktek. Foto: wsh/inet(wsh/wsh)
Workshop Madania-detikINET
Back to School, Guru Belajar Ngeblog
Wicaksono Hidayat - detikInet
Suasana Acara (wsh/inet)
Jakarta, "Siapa yang berani mengajar tak boleh berhenti belajar," ujar John Cotton Dana seorang penggiat perpustakaan dari Amerika Serikat. Kutipan itu agaknya cocok untuk menggambarkan semangat para guru peserta 'Seminar & Workshop Pemanfaatan weblog dalam mendukung proses belajar-mengajar'.
Acara itu digelar Sabtu (7/10/2006) di Sekolah Berwawasan Internasional (SBI) Madania, Telaga Kahuripan, Parung, Bogor. Sebanyak 50-an peserta yang berasal dari kurang lebih 30 sekolah dan beragam institusi lain rela go back to school untuk menghadiri acara yang digelar Madania dengan didukung oleh Microsoft dan detikINET itu.
Gelar 'bintang' dalam acara itu boleh lah diserahkan pada Jalu Cahyanto. Guru middle school (SMP-red) SBI Madania itu merupakan teladan pemanfaatan blog dalam mendukung proses belajar-mengajar.
Pria yang dikenal dengan sebutan 'Mister Jalu' itu mengajar Bahasa Inggris. Di luar kelas, ia memanfaatkan blog yang beralamat di mrjalu.blogspot.com untuk hal-hal terkait pelajaran dan pengalamannya. Ini termasuk untuk 'memajang' hasil karya muridnya maupun menampilkan soal-soal kuis.
Jalu mengaku mendapatkan inspirasi memanfaatkan blog dari berbagai blog yang ditemuinya di internet. "Awalnya saya pikir untuk membuat situs harus kaya, karena harus bayar. Ternyata lewat weblog, bisa gratis," tuturnya.
Praktek
"Pembelajaran bukan produk dari pengajaran. Pembelajaran adalah produk dari kegiatan mereka yang belajar," tulis John Holt pionir pembelajaran mandiri homeschooling. Berangkat dari situ, maka peserta acara ini juga diberi kesempatan langsung membuat blog.
Kegiatan membuat blog dipandu oleh Irwan Rouf, yang bersama Yayan Sopyan menulis buku 'Panduan Praktis Mengelola Blog' (MediaKita, 2005). Selain itu Irwan pun berbagi tips-tips jitu mengelola blog dan memanfaatkan layanan blog gratis di Blogger.com. Buku yang ditulis oleh pria asal Jogja itu pun jadi materi yang dibagikan pada peserta.
Karena cukup banyaknya peserta, sesi praktek dibagi dalam dua kelas. Masing-masing kelas mampu menampung sekitar 25 orang peserta. Setiap peserta dipandu membuat blog di blogger.com dan beberapa kemampuan dasar seperti menambahkan gambar.
Salah satu peserta sempat menanyakan pada Irwan apakah sebuah blog bisa kadaluwarsa seperti halnya layanan situs gratis di GeoCities atau lainnya. Menurut Irwan hingga saat ini ia belum melihat layanan blog gratis yang kadaluwarsa karena tidak pernah diisi oleh pembuatnya. "Tapi kalau layanan berbayar justru bisa expired. Ini karena lupa bayar," ujarnya disambut tawa peserta.
Community Server
Konon sebuah pepatah Rumania mengatakan, "Orang lugu belajar dari pengalaman, orang bijak belajar dari pengalaman orang lain." Teknologi informasi adalah salah satu alat yang bisa dimanfaatkan untuk 'saling belajar dari pengalaman'.
Hal itu yang kemudian digarisbawahi dalam pengenalan solusi 'Community Server' dari Microsoft yang dilakukan oleh Risman Adnan, Senior Developer Evangelist PT Microsoft Indonesia. Community Server, ujar Risman, memiliki beragam fungsi dan kemampuan yang bisa dimanfaatkan para guru dalam mendukung proses belajar-mengajar. Ini termasuk forum diskusi, blogs, hingga fitur unggah-unduh (upload/download).
Microsoft pun memberikan ruang pada 'Community Server' yang sudah terpasang di server NetIndonesia.net untuk dimanfaatkan para guru. Nantinya layanan ini akan menjadi sarana tukar-menukar informasi dan berbagi pengalaman pemanfaatan teknologi informasi dalam belajar-mengajar bagi guru-guru di Indonesia.
Untuk sementara ruang tersebut berada di sub-domain. Rencananya ke depan akan diadakan domain tersendiri untuk menafaatkan layanan tersebut.
Jika para guru sudah handal memanfaatkan blog, diharapkan muridnya pun akan lebih jauh lagi memanfaatkan internet. Ibarat pepatah mengatakan, 'guru kencing berdiri, murid kencing berlari!'(wsh)
Keterangan Foto: (Dari atas ke bawah) Suasana sesi umum; Jalu Cahyanto berbagi pengalaman; Irwan Rouf membimbing peserta; Suasana praktek. Foto: wsh/inet(wsh/wsh)
Sunday, October 08, 2006
pelatihan blog
hari sabtu atas inisiatif ayah dan beberapa teman teman akhirnya acara pelatihan pemanfaan
web log sebagai media pembelajaran terlaksana juga. Meski waktu yang hanya dua minggu sejak dipublish oleh detik ternyata cukup banyak respon dari teman-teman guru sampai detik terakhir tercatat sekitar 60 peserta yang hadir. Acara yang difasilitasi oleh madania, detikinet dan microsoft ini berjalan lancar, bahkan seperti yang sudah kita rencanakan kegiatan ini tidak hanya satu kali akan tetapi terus berlanjut. Pihak detik dan microsoftpun menyambut baik upaya ini bahkan pihak microsoft memberikan satu address web server untuk komunitas guru saling berinteraksi. Bravo guru indonesia
web log sebagai media pembelajaran terlaksana juga. Meski waktu yang hanya dua minggu sejak dipublish oleh detik ternyata cukup banyak respon dari teman-teman guru sampai detik terakhir tercatat sekitar 60 peserta yang hadir. Acara yang difasilitasi oleh madania, detikinet dan microsoft ini berjalan lancar, bahkan seperti yang sudah kita rencanakan kegiatan ini tidak hanya satu kali akan tetapi terus berlanjut. Pihak detik dan microsoftpun menyambut baik upaya ini bahkan pihak microsoft memberikan satu address web server untuk komunitas guru saling berinteraksi. Bravo guru indonesia
Wednesday, October 04, 2006
ayah in news 2
http://www.aec.asef.org/aecsep/Indonesia_DestilationTank.pdfJumat, 10 Oktober 2003
Konferensi Guru Tingkat Internasional
Perlu Sekolah Berwawasan Global
Meski baru setahun bergabung dengan Asia-Europe Foundation, Indonesia ternyata sudah mampu menunjukkan kiprahnya. Tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Third Asia-Europe Classroom International Teacher's Conference, mengalahkan Malaysia dan Korea Selatan, kandidat lain yang diunggulkan sebelumnya. Ajang yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat tanggal 28 September sampai 2 Oktober itu diikuti 18 negara peserta.
Sebetulnya, ide untuk bergabung dengan Asia-Europe Foundation ini sepenuhnya tidak datang dari pemerintah. Kalangan akademisi juga aktif berusaha. Tahun 2002 lalu, Didi Diarsa Adiana, staf Research and Development Madania School, memberanikan diri membuat proyek pelestarian hutan Indonesia untuk diajukan dalam konferensi bulan September 2002 di Tampere, Finlandia.
Proyek kerja sama Indonesia dengan Portugal, Malaysia, Cina, dan Jerman ini rupanya termasuk satu dari sembilan proyek terbaik. Didi pun mendapatkan hadiah sebesar 2.500 dolar AS untuk mengembangkan proyeknya. Hadiah ini merupakan bagian dari Asia-Europe Conference Award bagi peserta pengusul proyek terbaik.
Pada ajang yang sama, Nikmah Nurbaity, guru bahasa Inggris dari SMU Negeri 7 Purworejo, Jawa Tengah ditunjuk Depdiknas mengikuti konferensi tahunan ini. Dia lantas mengajukan program Ndolalak and Hamboo bersama guru asal Swedia. ''Tampilan website menjadi penghalang kami untuk memenagkan penghargaan itu,'' kata Nikmah.
Kejelian Didi dan Nurbaity menangkap peluang patut diacungi jempol. Sebab, berkat kejelian merekalah nama Indonesia bisa mencuat di forum guru tingkat internasional itu. ''Tetapi, sesungguhnya semua orang bisa mengakses informasinya di internet,'' ujar Didi merendah.
Asia-Europe Foundation, menurut Zainal A Muntaha selaku Direktur People-to-People Exchange, memiliki prioritas yang khas. Yayasan ini bergerak aktif mempromosikan pertukaran guru dan murid antar negara Asia-Eropa. ''Sekaligus memperkenalkan teknologi komunikasi dan informasi di dunia pendidikan,'' imbuh Zainal.
Pada konferensi di Bogor lalu, terpilih tiga proyek favorit. Proyek Virtual Homestay digarap Korea, Malaysia, dan Jerman untuk mengatasi kendala biaya homestay konvensional. Seluruh kegiatan--belajar, berkomunikasi dengan orang tua asuh, dan kegiatan budaya--dilakukan secara online.
Lalu, Global Teenager dipromosikan oleh Korea dan Singapura. Lewat proyek ini remaja di seluruh dunia dapat bertukar informasi secara terprogram. Baik tentang kehidupan remaja di negara lain ataupun soal topik-topik hangat di kalangan remaja.
Sementara Hands Across the World mengajak seluruh anak di berbagai penjuru dunia untuk mejalin persahabatan. Ini merupakan proyek yang menyampaikan pesan perdamaian dari kaca mata anak-anak. Di sini, anak-anak dapat bersahabat tanpa melihat perbedaan suku, agama, dan ras.
Keseluruhan proyek itu dinilai secara cermat. ''Penilaiannya mencakup bisa tidaknya suatu program diterapkan, tampilan website, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi, dan detail dalam pengelompokan,'' jelas Tina Wiryawati selaku Ketua Panitia Lokal.
Menanggapi partisipasi aktif guru-guru Indonesia, Komarudin Hidayat sebagai Direktur Eksekutif Madania School sekaligus ketua Asia-Europe Classroom turut memperlihatkan dukungannya. ''Kehadiran masyarakat global tidak bisa dihindari.
Karena itu, Indonesia harus antisipatif jika tidak ingin tergilas. Ajang ini penting sebab mensponsori sekolah-sekolah agar berwawasan internasional sekaligus mengenalkan budaya lokal.''
Pluralisme, menurut Komarudin, harus dikenalkan kepada anak sejak dini di sekolah. Dengan begitu, anak tidak akan mengalami cultural shock. Untuk memudahkan proses belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah sepatutnya digunakan.
''Dalam hal ini, program virtual homestay menjadi sangat relevan. Jarak bukanlah penghalang siswa untuk belajar banyak hal. Program ini membuat anak merasa sebagai bagian dari masyarakat dunia,'' ujarnya.
Pertemuan guru tingkat internasional ini tidak saja memperkenalkan budaya serta teknologi informasi dan komunikasi kepada para guru. Topik hangat seputar proses belajar-mengajar juga dikupas tuntas. ''Termasuk pula bidang matematika, sains, drama, dan lainnya,'' jelas Muntaha menanggapi Republika.
Secara umum, lanjut Muntaha, konferensi empat hari ini memiliki empat komponen penting. Pertama, pengayaan profesional tentang penggunaan teknologi komunikasi dan informasi bagi dunia pendidikan. Kedua, project development yang memungkinkan partisipan berdiskusi secara berkelompok.
Ketiga, pengenalan negara tuan rumah. Proyek ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya dan sejarah negara penyelenggara kepada peserta lainnya. Keempat, proyek interaksi yang memudahkan partisipan menjalin jaringan untuk kepentingan pendidikan.
Asia-Europe Foundation didirikan bulan Februari 1997 oleh anggota Asia-Europe Meeting. Yayasan ini bermarkas di Singapura dan memiliki 25 negara anggota. Misinya adalah membangun jembatan masyarakat madani di Asia dan Eropa dengan mempromosikan budaya serta intelektual dan pertukaran pelajar dan guru. reiny dwinanda ()
Konferensi Guru Tingkat Internasional
Perlu Sekolah Berwawasan Global
Meski baru setahun bergabung dengan Asia-Europe Foundation, Indonesia ternyata sudah mampu menunjukkan kiprahnya. Tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Third Asia-Europe Classroom International Teacher's Conference, mengalahkan Malaysia dan Korea Selatan, kandidat lain yang diunggulkan sebelumnya. Ajang yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat tanggal 28 September sampai 2 Oktober itu diikuti 18 negara peserta.
Sebetulnya, ide untuk bergabung dengan Asia-Europe Foundation ini sepenuhnya tidak datang dari pemerintah. Kalangan akademisi juga aktif berusaha. Tahun 2002 lalu, Didi Diarsa Adiana, staf Research and Development Madania School, memberanikan diri membuat proyek pelestarian hutan Indonesia untuk diajukan dalam konferensi bulan September 2002 di Tampere, Finlandia.
Proyek kerja sama Indonesia dengan Portugal, Malaysia, Cina, dan Jerman ini rupanya termasuk satu dari sembilan proyek terbaik. Didi pun mendapatkan hadiah sebesar 2.500 dolar AS untuk mengembangkan proyeknya. Hadiah ini merupakan bagian dari Asia-Europe Conference Award bagi peserta pengusul proyek terbaik.
Pada ajang yang sama, Nikmah Nurbaity, guru bahasa Inggris dari SMU Negeri 7 Purworejo, Jawa Tengah ditunjuk Depdiknas mengikuti konferensi tahunan ini. Dia lantas mengajukan program Ndolalak and Hamboo bersama guru asal Swedia. ''Tampilan website menjadi penghalang kami untuk memenagkan penghargaan itu,'' kata Nikmah.
Kejelian Didi dan Nurbaity menangkap peluang patut diacungi jempol. Sebab, berkat kejelian merekalah nama Indonesia bisa mencuat di forum guru tingkat internasional itu. ''Tetapi, sesungguhnya semua orang bisa mengakses informasinya di internet,'' ujar Didi merendah.
Asia-Europe Foundation, menurut Zainal A Muntaha selaku Direktur People-to-People Exchange, memiliki prioritas yang khas. Yayasan ini bergerak aktif mempromosikan pertukaran guru dan murid antar negara Asia-Eropa. ''Sekaligus memperkenalkan teknologi komunikasi dan informasi di dunia pendidikan,'' imbuh Zainal.
Pada konferensi di Bogor lalu, terpilih tiga proyek favorit. Proyek Virtual Homestay digarap Korea, Malaysia, dan Jerman untuk mengatasi kendala biaya homestay konvensional. Seluruh kegiatan--belajar, berkomunikasi dengan orang tua asuh, dan kegiatan budaya--dilakukan secara online.
Lalu, Global Teenager dipromosikan oleh Korea dan Singapura. Lewat proyek ini remaja di seluruh dunia dapat bertukar informasi secara terprogram. Baik tentang kehidupan remaja di negara lain ataupun soal topik-topik hangat di kalangan remaja.
Sementara Hands Across the World mengajak seluruh anak di berbagai penjuru dunia untuk mejalin persahabatan. Ini merupakan proyek yang menyampaikan pesan perdamaian dari kaca mata anak-anak. Di sini, anak-anak dapat bersahabat tanpa melihat perbedaan suku, agama, dan ras.
Keseluruhan proyek itu dinilai secara cermat. ''Penilaiannya mencakup bisa tidaknya suatu program diterapkan, tampilan website, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi, dan detail dalam pengelompokan,'' jelas Tina Wiryawati selaku Ketua Panitia Lokal.
Menanggapi partisipasi aktif guru-guru Indonesia, Komarudin Hidayat sebagai Direktur Eksekutif Madania School sekaligus ketua Asia-Europe Classroom turut memperlihatkan dukungannya. ''Kehadiran masyarakat global tidak bisa dihindari.
Karena itu, Indonesia harus antisipatif jika tidak ingin tergilas. Ajang ini penting sebab mensponsori sekolah-sekolah agar berwawasan internasional sekaligus mengenalkan budaya lokal.''
Pluralisme, menurut Komarudin, harus dikenalkan kepada anak sejak dini di sekolah. Dengan begitu, anak tidak akan mengalami cultural shock. Untuk memudahkan proses belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah sepatutnya digunakan.
''Dalam hal ini, program virtual homestay menjadi sangat relevan. Jarak bukanlah penghalang siswa untuk belajar banyak hal. Program ini membuat anak merasa sebagai bagian dari masyarakat dunia,'' ujarnya.
Pertemuan guru tingkat internasional ini tidak saja memperkenalkan budaya serta teknologi informasi dan komunikasi kepada para guru. Topik hangat seputar proses belajar-mengajar juga dikupas tuntas. ''Termasuk pula bidang matematika, sains, drama, dan lainnya,'' jelas Muntaha menanggapi Republika.
Secara umum, lanjut Muntaha, konferensi empat hari ini memiliki empat komponen penting. Pertama, pengayaan profesional tentang penggunaan teknologi komunikasi dan informasi bagi dunia pendidikan. Kedua, project development yang memungkinkan partisipan berdiskusi secara berkelompok.
Ketiga, pengenalan negara tuan rumah. Proyek ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya dan sejarah negara penyelenggara kepada peserta lainnya. Keempat, proyek interaksi yang memudahkan partisipan menjalin jaringan untuk kepentingan pendidikan.
Asia-Europe Foundation didirikan bulan Februari 1997 oleh anggota Asia-Europe Meeting. Yayasan ini bermarkas di Singapura dan memiliki 25 negara anggota. Misinya adalah membangun jembatan masyarakat madani di Asia dan Eropa dengan mempromosikan budaya serta intelektual dan pertukaran pelajar dan guru. reiny dwinanda ()
ayah in news
Selasa, 30 Maret 1999
Parpol dan Masyarakat Segera Laporkan Pelanggaran Pemilu
Jakarta, Kompas
Segenap partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 dan
masyarakat luas, diminta secepatnya melaporkan berbagai pelanggaran
proses pemilu yang terjadi saat ini ke empat lembaga independen
pemantau pemilu yang mempunyai akses nasional. Lembaga itu adalah
Jaringan Universitas bagi Pemilu yang Bebas dan Adil (Unfrel =
University Network for Free and Fair Election), Komite Independen
Pemantau Pemilu (KIPP), Forum Rektor dan Yayasan Persahabatan
Indonesia-Kanada (Yappika).
Pernyataan ini dikemukakan Koordinator Pelaksana Harian Unfrel Agung
Supriyo, Feby Adamsyah, dan Koordinator Divisi Jaringan Didi Diarsa
Adiana dalam jumpa pers di Sekretariat Nasional Unfrel di Jakarta,
Senin (29/3).
"Kami meminta secepatnya kepada parpol (partai politik -Red) dan
masyarakat untuk melaporkan semua bentuk pelanggaran kepada kami di
Unfrel atau ketiga lembaga pemantau pemilu lainnya, KIPP, Forum Rektor
dan Yappika. Selain menunggu, Unfrel juga akan mengaktifkan seluruh
relawannya sejak saat ini untuk mulai memantau kemungkinan terjadinya
pelanggaran pemilu," tegas Agung seraya menjanjikan akan meneruskan
berbagai temuan pelanggaran pemilu ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dan penegak hukum juga memenuhi unsur pidana.
Seknas Unfrel beralamat di Jl Borobudur No 8, Jakarta Pusat 10320
dengan nomor telepon 021-3904267 atau 021-9105313 (24 jam) dan alamat
E-mail adalah unfrelpusat@dnet.net. id. Sementara KIPP beralamat di Jl
Rawamangun Timur No 55, Jakarta Timur dengan nomor telepon
021-4895982.
Menurut Agung, sejauh ini Unfrel masih belum memiliki data-data yang
menunjukkan adanya berbagai pelanggaran pemilu. "Kami akui, bahwa data
pelanggaran itu belum ada pada kami. Tetapi kami berjanji akan lebih
proaktif lagi di waktu yang akan datang. Kami akan efektifkan lagi
kerja jaringan di Sekretariat Daerah (Sekda) untuk memantau
kemungkinan terjadinya pelanggaran Pemilu 1999 sejak saat ini,"
katanya.
Sementara itu, Feby juga membenarkan pihaknya sudah terlambat
melakukan pemantauan saat proses pemilu memasuki tahapan pendaftaran
parpol. "Tetapi untuk ke depan, misalnya soal penggunaan fasilitas
negara oleh pejabat yang menjadi pengurus parpol, akan kita amati
betul," tegas Feby.
Untuk itu, Didi selaku koordinator jaringan akan mengefektifkan
seluruh kemampuan rekan-rekannya di daerah untuk memulai tahapan
pemantauan, sedangkan standardisasi dan training for trainers juga
akan dilakukan secara paralel.
"Kami akui bahwa standardisasi pemantauan belum dicapai. Demikian juga
soal training for trainers juga belum jalan. Untuk itu pemantauan akan
kami lakukan sambil program ini disiapkan," tegas Didi.
Seminggu sekali
Para pengurus Unfrel itu seperti Feby, Agung, Didi dan Deddy sepakat,
setidaknya setiap minggu terhitung sejak awal April ini, akan ada
pengumuman atau siaran pers mengenai adanya berbagai pelanggaran
Pemilu. "Kami sependapat jika setiap minggu diadakan pengumuman adanya
pelanggaran Pemilu. Agar rakyat tahu kami sudah mulai bekerja," tegas
Deddy.
Dalam kesempatan itu, Agung menyebutkan, Unfrel telah mencatat sekitar
159.000 relawan yang siap melakukan pemantauan atas 225.000 tempat
pemungutan suara di seluruh Tanah Air. Jumlah ini masih akan digabung
dengan relawan dari KIPP, Forum Rektor dan Yappika.
"Unfrel sendiri telah membentuk 20 Sekretariat Daerah (Sekda) di 20
daerah tingkat I se-Indonesia yang melibatkan unsur mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi negeri, swasta dan akademi dan sekolah
tinggi yang ada di daerah terkait," demikian Agung Supriyo. (bw)
Parpol dan Masyarakat Segera Laporkan Pelanggaran Pemilu
Jakarta, Kompas
Segenap partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 dan
masyarakat luas, diminta secepatnya melaporkan berbagai pelanggaran
proses pemilu yang terjadi saat ini ke empat lembaga independen
pemantau pemilu yang mempunyai akses nasional. Lembaga itu adalah
Jaringan Universitas bagi Pemilu yang Bebas dan Adil (Unfrel =
University Network for Free and Fair Election), Komite Independen
Pemantau Pemilu (KIPP), Forum Rektor dan Yayasan Persahabatan
Indonesia-Kanada (Yappika).
Pernyataan ini dikemukakan Koordinator Pelaksana Harian Unfrel Agung
Supriyo, Feby Adamsyah, dan Koordinator Divisi Jaringan Didi Diarsa
Adiana dalam jumpa pers di Sekretariat Nasional Unfrel di Jakarta,
Senin (29/3).
"Kami meminta secepatnya kepada parpol (partai politik -Red) dan
masyarakat untuk melaporkan semua bentuk pelanggaran kepada kami di
Unfrel atau ketiga lembaga pemantau pemilu lainnya, KIPP, Forum Rektor
dan Yappika. Selain menunggu, Unfrel juga akan mengaktifkan seluruh
relawannya sejak saat ini untuk mulai memantau kemungkinan terjadinya
pelanggaran pemilu," tegas Agung seraya menjanjikan akan meneruskan
berbagai temuan pelanggaran pemilu ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dan penegak hukum juga memenuhi unsur pidana.
Seknas Unfrel beralamat di Jl Borobudur No 8, Jakarta Pusat 10320
dengan nomor telepon 021-3904267 atau 021-9105313 (24 jam) dan alamat
E-mail adalah unfrelpusat@dnet.net. id. Sementara KIPP beralamat di Jl
Rawamangun Timur No 55, Jakarta Timur dengan nomor telepon
021-4895982.
Menurut Agung, sejauh ini Unfrel masih belum memiliki data-data yang
menunjukkan adanya berbagai pelanggaran pemilu. "Kami akui, bahwa data
pelanggaran itu belum ada pada kami. Tetapi kami berjanji akan lebih
proaktif lagi di waktu yang akan datang. Kami akan efektifkan lagi
kerja jaringan di Sekretariat Daerah (Sekda) untuk memantau
kemungkinan terjadinya pelanggaran Pemilu 1999 sejak saat ini,"
katanya.
Sementara itu, Feby juga membenarkan pihaknya sudah terlambat
melakukan pemantauan saat proses pemilu memasuki tahapan pendaftaran
parpol. "Tetapi untuk ke depan, misalnya soal penggunaan fasilitas
negara oleh pejabat yang menjadi pengurus parpol, akan kita amati
betul," tegas Feby.
Untuk itu, Didi selaku koordinator jaringan akan mengefektifkan
seluruh kemampuan rekan-rekannya di daerah untuk memulai tahapan
pemantauan, sedangkan standardisasi dan training for trainers juga
akan dilakukan secara paralel.
"Kami akui bahwa standardisasi pemantauan belum dicapai. Demikian juga
soal training for trainers juga belum jalan. Untuk itu pemantauan akan
kami lakukan sambil program ini disiapkan," tegas Didi.
Seminggu sekali
Para pengurus Unfrel itu seperti Feby, Agung, Didi dan Deddy sepakat,
setidaknya setiap minggu terhitung sejak awal April ini, akan ada
pengumuman atau siaran pers mengenai adanya berbagai pelanggaran
Pemilu. "Kami sependapat jika setiap minggu diadakan pengumuman adanya
pelanggaran Pemilu. Agar rakyat tahu kami sudah mulai bekerja," tegas
Deddy.
Dalam kesempatan itu, Agung menyebutkan, Unfrel telah mencatat sekitar
159.000 relawan yang siap melakukan pemantauan atas 225.000 tempat
pemungutan suara di seluruh Tanah Air. Jumlah ini masih akan digabung
dengan relawan dari KIPP, Forum Rektor dan Yappika.
"Unfrel sendiri telah membentuk 20 Sekretariat Daerah (Sekda) di 20
daerah tingkat I se-Indonesia yang melibatkan unsur mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi negeri, swasta dan akademi dan sekolah
tinggi yang ada di daerah terkait," demikian Agung Supriyo. (bw)
Satu BTS Satu Sekolah
Kontribusi Industri Seluler Bagi Dunia Pendidikan Dan Pengembangan Industri Dalam Negeri
Satu BTS Satu Sekolah, Sebuah Strategi Pemberdayaan Sekolah Melalui Akses Internet Berbasis GPRS
Oleh:
Didi Diarsa Adiana S.Pd
Sekolah Madania
Saat ini, performa jaringan XL didukung 5.874 unit pemancar Base Transceiver Station (BTS), 62 unit Base Station Controllers (BSC), 13 unit Mobile Switching Centres (MSC) dan 6 unit Home Location Register , Detikinet 2 Oktober 2006
Direktur Network Operations XL M. Dany Buldansyah
Latar Belakang
Tahun ini sejarah Telekomunikasi Indonesia mencatat perkembangan terbaru dengan diluncurkannya 3G. Dengan Segala kebihan yang dimiliki dan Investasi yang cukup besar, tidak sedikit operator seluler yang berani masuk ke arena ini termasuk PT.Excelcomindo Pratama. Berdasarkan hasil Uji Kelaikan Operasi (ULO), XL menjadi salah satu yang lulus dan bisa segera memasarkan programnya ke masyarakat. Berbagai sarana pendukung 3G segera dibangun oleh pihak XL untuk meningkatkan kemampuan dengan penambahan jumlah Base Transciever Station (BTS) yang jumlahnya mencapai ribuan, di seluruh Indonesia.
Ditengah era kecanggihan yang diluncurkan oleh operator seluler ada satu fasilitas yaitu General Pocket Radio System (GPRS) yang sudah lama dikenal sebagai salah satu cara untuk mengakses internet, keberadaan GPRS mungkin sudah tidak terlalu asing karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang memanfaatkan GPRS karena akses Internet yang lain sangat sulit, sementara GPRS akan sangat mudah diakses dihampir seluruh wilayah Indonesia dengan asumsi setiap ada sinyal pasti bisa GPRS. Walaupun kecepatan yang dihasilkan oleh GPRS tidak terlalu signifikan dibandingkan kecepatan 3G, akan tetapi GPRS masih menjadi idola dikalangan masyarakat.
Sekolah dan Akses Internet
Sungguh sangat menyedihkan bila kita membicarakan akses internet untuk sekolah diIndonesia, jangankan didaerah daerah untuk wilayah perkotaan saja tidak banyak sekolah yang memiliki akses internet. Mungkin kita pernah mendengar program internet masuk sekolah yang didengungkan secara besar besaran, akan tetapi kenyataan dilapangan sungguh berbeda. Sangat banyak kendala yang dihadapi jangankan internet listrik sajamasih banyak sekolah yang tidak memiliki, jangankan internet komputer saja disekolah tidak ada, jangankan internet mengoperasikan komputer saja belum maksimal.
Sangat banyak kendala yang dihadapi akan tetapi kecenderungan untuk lebih mengenal internet dan memanfaatkannya juga semakin tinggi.
GPRS Sebagai Solusi
Terlepas dari berbagai kendala yang ada, tampaknya permasalahan sulitnya akses dan mahalnya biaya akses menjadi hambatan utama untuk internet disekolah. Padahal jika kita bandingkan dengan manfaat yang akan didapatkan oleh sekolah jika terhubung oleh internet sungguh biaya yang dikeluarkan akan tidak berarti, akan tetapi walaupun sedikit tetap saja sekolah tidak mampu membayarnya.
Unlimited GPRS gratis untuk sekolah
Andai saja ada operator seluler yang berani mengeluarkan program ini, kita bisa bayangkan berapa banyak sekolah yang bisa mendapat akses internet, katakana saja Xl memiliki 6.000 BTS jika satu BTS diakses oleh satu sekolah kemudian satu sekolah bisa dinikmati oleh 100 orang sudah terbayang berapa banyak siswa yang terhubung keinternet, 600.000 orang, jumlah yang sangat besar sekali, bisa dibayangkan kalau semua operator mempunyai program yang sama. Memang biaya yang dikeluarkan terlihat besar akan tetapi jika dilihat dari berbagai aspek sepertinya program ini sangat layak digulirkan oleh operator seluler.
Didi Diarsa Adiana
0818252614
Satu BTS Satu Sekolah, Sebuah Strategi Pemberdayaan Sekolah Melalui Akses Internet Berbasis GPRS
Oleh:
Didi Diarsa Adiana S.Pd
Sekolah Madania
Saat ini, performa jaringan XL didukung 5.874 unit pemancar Base Transceiver Station (BTS), 62 unit Base Station Controllers (BSC), 13 unit Mobile Switching Centres (MSC) dan 6 unit Home Location Register , Detikinet 2 Oktober 2006
Direktur Network Operations XL M. Dany Buldansyah
Latar Belakang
Tahun ini sejarah Telekomunikasi Indonesia mencatat perkembangan terbaru dengan diluncurkannya 3G. Dengan Segala kebihan yang dimiliki dan Investasi yang cukup besar, tidak sedikit operator seluler yang berani masuk ke arena ini termasuk PT.Excelcomindo Pratama. Berdasarkan hasil Uji Kelaikan Operasi (ULO), XL menjadi salah satu yang lulus dan bisa segera memasarkan programnya ke masyarakat. Berbagai sarana pendukung 3G segera dibangun oleh pihak XL untuk meningkatkan kemampuan dengan penambahan jumlah Base Transciever Station (BTS) yang jumlahnya mencapai ribuan, di seluruh Indonesia.
Ditengah era kecanggihan yang diluncurkan oleh operator seluler ada satu fasilitas yaitu General Pocket Radio System (GPRS) yang sudah lama dikenal sebagai salah satu cara untuk mengakses internet, keberadaan GPRS mungkin sudah tidak terlalu asing karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang memanfaatkan GPRS karena akses Internet yang lain sangat sulit, sementara GPRS akan sangat mudah diakses dihampir seluruh wilayah Indonesia dengan asumsi setiap ada sinyal pasti bisa GPRS. Walaupun kecepatan yang dihasilkan oleh GPRS tidak terlalu signifikan dibandingkan kecepatan 3G, akan tetapi GPRS masih menjadi idola dikalangan masyarakat.
Sekolah dan Akses Internet
Sungguh sangat menyedihkan bila kita membicarakan akses internet untuk sekolah diIndonesia, jangankan didaerah daerah untuk wilayah perkotaan saja tidak banyak sekolah yang memiliki akses internet. Mungkin kita pernah mendengar program internet masuk sekolah yang didengungkan secara besar besaran, akan tetapi kenyataan dilapangan sungguh berbeda. Sangat banyak kendala yang dihadapi jangankan internet listrik sajamasih banyak sekolah yang tidak memiliki, jangankan internet komputer saja disekolah tidak ada, jangankan internet mengoperasikan komputer saja belum maksimal.
Sangat banyak kendala yang dihadapi akan tetapi kecenderungan untuk lebih mengenal internet dan memanfaatkannya juga semakin tinggi.
GPRS Sebagai Solusi
Terlepas dari berbagai kendala yang ada, tampaknya permasalahan sulitnya akses dan mahalnya biaya akses menjadi hambatan utama untuk internet disekolah. Padahal jika kita bandingkan dengan manfaat yang akan didapatkan oleh sekolah jika terhubung oleh internet sungguh biaya yang dikeluarkan akan tidak berarti, akan tetapi walaupun sedikit tetap saja sekolah tidak mampu membayarnya.
Unlimited GPRS gratis untuk sekolah
Andai saja ada operator seluler yang berani mengeluarkan program ini, kita bisa bayangkan berapa banyak sekolah yang bisa mendapat akses internet, katakana saja Xl memiliki 6.000 BTS jika satu BTS diakses oleh satu sekolah kemudian satu sekolah bisa dinikmati oleh 100 orang sudah terbayang berapa banyak siswa yang terhubung keinternet, 600.000 orang, jumlah yang sangat besar sekali, bisa dibayangkan kalau semua operator mempunyai program yang sama. Memang biaya yang dikeluarkan terlihat besar akan tetapi jika dilihat dari berbagai aspek sepertinya program ini sangat layak digulirkan oleh operator seluler.
Didi Diarsa Adiana
0818252614
Tuesday, October 03, 2006
cv ayah
DIDI DIARSA ADIANA
JL. NANGKA , SUKAMAJU BARU CIMANGGIS DEPOK
PHONE (021) 874-6190. MOBILE 0818-2526-14 • E-MAIL DIDI.DIARSA@GMAIL.COM
BIRTH & DATE JAKARTA, AUGUST 27, 1974
EDUCATION
SDN SUKAMAJU BARU IV DEPOK, COMPLETED 1987
SMPN 1 CIMANGGIS DEPOK, COMPLETED 1990
SMAN 1 BOGOR, COMPLETED 1993
STATE UNIVERSITY OF JAKARTA , COMPLETED 2001
WORK EXPERIENCE
INDONESIA – JAPAN ALUMNI ASSOCIATION
VICE COORDINATOR DKI JAKARTA
NATIONAL SCHOOL/ DIDAKTIKA , JAKARTA
TEACHER
UNFREL ( UNIVERSITY NETWORK FOR FREE AND FAIR ELECTION), JAKARTA
NATIONAL NETWORK COORDINATOR
CARe INDONESIA FOR REFUGEE
NATIONAL COORDINATOR
BLUE SEA CONSORTIUM
COORDINATOR
SBI MADANIA , BOGOR
TEACHER
EDUCATION DEVELOPMENT DEPARTMENT
STAFF EXECUTIVE DIRECTOR
FURNITURE AKTIF
MANAGER
FARKOM TECHNODATA
CUSTOMER RELATION MANAGER
TRAINING & COURSE
JAPAN LANGUAGE COURSE, JAKARTA, TOKYO, JAPAN
RUSSIAN LANGUAGE COURSE, JAKARTA
JOURNALISTIC COURSE, JAKARTA
ENVIRONMENT PROTECTION COURSE, HOKKAIDO, JAPAN
MADANIA IN HOUSE TEACHER’S TRAINING, JAKARTA
INTERNATIONAL TEACHER’S CONFERENCE, FINLANDIA
PLURALISM/INCLUSIVE IN EDUCATION STUDY, OSLO, NORWAY
ASIA EUROPE CLASSROOM TEACHER’S CONFERENCE, BOGOR, INDONESIA
ICT FOR TEACHER SEMINAR BY MICROSOFT, JAKARTA
TRAINER FOR TEACHER AROUND JADEBOTABEK
PARTNER IN LEARNING, SCHOOL AROUND JADEBOTABEK
TRAINING FOR HEAD MASTER IN DKI JAKARTA
PROJECT
SAVE THE FOREST, ONLINE PROJECT FOR TEACHER’S IN ASIA EUROPE, PRESENTED IN TAMPERE FINLAND,2002
STUDENT NEWSPAPER’S ONLINE, WEB PROJECT BETWEEN INDONESIA, PORTUGAL, MALAYSIA AND CHINA,2003
STUDENTS MAGAZINE ONLINE, AWARDED AS BEST SCHOOL PROJECT IN GERMANY 2004
PEACE PROJECT, COOPERATION PROGRAM BETWEEN INDONESIA AND JAPAN,2003
EXCHANGE PROGRAM INDONESIA- SINGAPORE,2004
EXCHANGE PROGRAM INDONESIA- MALAYSIA,2004
ASIA EUROPE CLASSROOM TEACHER’S CONFERENCE,2003
JOINED IEARN ( US NGO ) PROJECT , 2005
JOINED MONTAGE WORLD PROJECT (BRITISH COUNCIL), 2004
SUPPORTING TEAM AESOTOPE ,GENOA, ITALY, 2004
TEACHER FOR ACEH RECOVERY COOPERATION WITH CBE (CENTRE FOR BETTEMEN EDUCATION),2005
NATIONAL TEACHER’S CONFERENCE ON ICT ( ONGOING PROJECT ),2007
MEMBER OF ORACLE EDUCATION FOUNDATION “THINK.COM”, 2006
MEMBER OF INDONESIA TEACHERS CLUB
MEMBER OF ASIA EUROPE CLASSROOM
SUPPORTING TEAM LONDON YOUTH SCIENCE PROGRAM, LONDON, UK, 2006
INTERNATIONAL TEACHERS CONFERENCE PROGRAM ASIA – EUROPE 2006, GREECE
SCHOOL INFORMATION SYSTEM, 2006
JL. NANGKA , SUKAMAJU BARU CIMANGGIS DEPOK
PHONE (021) 874-6190. MOBILE 0818-2526-14 • E-MAIL DIDI.DIARSA@GMAIL.COM
BIRTH & DATE JAKARTA, AUGUST 27, 1974
EDUCATION
SDN SUKAMAJU BARU IV DEPOK, COMPLETED 1987
SMPN 1 CIMANGGIS DEPOK, COMPLETED 1990
SMAN 1 BOGOR, COMPLETED 1993
STATE UNIVERSITY OF JAKARTA , COMPLETED 2001
WORK EXPERIENCE
INDONESIA – JAPAN ALUMNI ASSOCIATION
VICE COORDINATOR DKI JAKARTA
NATIONAL SCHOOL/ DIDAKTIKA , JAKARTA
TEACHER
UNFREL ( UNIVERSITY NETWORK FOR FREE AND FAIR ELECTION), JAKARTA
NATIONAL NETWORK COORDINATOR
CARe INDONESIA FOR REFUGEE
NATIONAL COORDINATOR
BLUE SEA CONSORTIUM
COORDINATOR
SBI MADANIA , BOGOR
TEACHER
EDUCATION DEVELOPMENT DEPARTMENT
STAFF EXECUTIVE DIRECTOR
FURNITURE AKTIF
MANAGER
FARKOM TECHNODATA
CUSTOMER RELATION MANAGER
TRAINING & COURSE
JAPAN LANGUAGE COURSE, JAKARTA, TOKYO, JAPAN
RUSSIAN LANGUAGE COURSE, JAKARTA
JOURNALISTIC COURSE, JAKARTA
ENVIRONMENT PROTECTION COURSE, HOKKAIDO, JAPAN
MADANIA IN HOUSE TEACHER’S TRAINING, JAKARTA
INTERNATIONAL TEACHER’S CONFERENCE, FINLANDIA
PLURALISM/INCLUSIVE IN EDUCATION STUDY, OSLO, NORWAY
ASIA EUROPE CLASSROOM TEACHER’S CONFERENCE, BOGOR, INDONESIA
ICT FOR TEACHER SEMINAR BY MICROSOFT, JAKARTA
TRAINER FOR TEACHER AROUND JADEBOTABEK
PARTNER IN LEARNING, SCHOOL AROUND JADEBOTABEK
TRAINING FOR HEAD MASTER IN DKI JAKARTA
PROJECT
SAVE THE FOREST, ONLINE PROJECT FOR TEACHER’S IN ASIA EUROPE, PRESENTED IN TAMPERE FINLAND,2002
STUDENT NEWSPAPER’S ONLINE, WEB PROJECT BETWEEN INDONESIA, PORTUGAL, MALAYSIA AND CHINA,2003
STUDENTS MAGAZINE ONLINE, AWARDED AS BEST SCHOOL PROJECT IN GERMANY 2004
PEACE PROJECT, COOPERATION PROGRAM BETWEEN INDONESIA AND JAPAN,2003
EXCHANGE PROGRAM INDONESIA- SINGAPORE,2004
EXCHANGE PROGRAM INDONESIA- MALAYSIA,2004
ASIA EUROPE CLASSROOM TEACHER’S CONFERENCE,2003
JOINED IEARN ( US NGO ) PROJECT , 2005
JOINED MONTAGE WORLD PROJECT (BRITISH COUNCIL), 2004
SUPPORTING TEAM AESOTOPE ,GENOA, ITALY, 2004
TEACHER FOR ACEH RECOVERY COOPERATION WITH CBE (CENTRE FOR BETTEMEN EDUCATION),2005
NATIONAL TEACHER’S CONFERENCE ON ICT ( ONGOING PROJECT ),2007
MEMBER OF ORACLE EDUCATION FOUNDATION “THINK.COM”, 2006
MEMBER OF INDONESIA TEACHERS CLUB
MEMBER OF ASIA EUROPE CLASSROOM
SUPPORTING TEAM LONDON YOUTH SCIENCE PROGRAM, LONDON, UK, 2006
INTERNATIONAL TEACHERS CONFERENCE PROGRAM ASIA – EUROPE 2006, GREECE
SCHOOL INFORMATION SYSTEM, 2006
cv bunda
Jl. Nangka no.18
Cimanggis, Depok
Ph 021 -8746190,
Mobile : 08179863540 , 02192673986
e-mail : yesqdid.yahoo.com
www.3al.blogspot.com
Yessy yanita sari
Work experiences
1993-2002
Teacher
• Qur’an Teacher at TPA Ikhsanul Amal, Kalimalang
• EnglishTeacher at SDIT Alkhairaat, Condet
• Arabic Teacher at SDIT Alkhairaat, Condet
• Arabic Teacher at Amal Mulia Foundation, Cimanggis
• Earlychildhood Class Teacher at Fajar Hidayah School, Cibubur
2002 – recent
Principal
• Principal at Little Darbi School
2004-recent
Consultant
• Education Consultant at Arrahman Islamic School
• Trainer for teacher at EDUTRACO Consultant
• Director of Darbi Consultant
• Manager of MP2 ( Masyarakat Peduli Pendidikan)
1995 – 1996
Lecturer
• Tahsin Qur’an at Al Hakim Institute, Kalimalang
2002 - recent
Enterpreneur
• Owner of Furniture Aktif ”Serving your Bussness and School”
• Producer of Album Cassets Arabic Favorite Songs ”Arabiyah Mumtazah”
Seminar and Training
11-12 Maret 2006 Darussalam School Sangatta, Kalimantan
Trainer
• Active learning for Early Childhood
• Islamic curriculum
18-19 Juni 2006 GNR school Bekasi
Trainer
• Multiple Intellegences
• Active learning for Early Childhood
June 2006 Little Darbi Center Depok
Supervisor for Trainers
• in Workshop for Kindergarten teachers from more than 5 school.
April 2005 Al Izzah School Bekasi
Trainer
• Kindergarten Curriculum
Februari 2004 Al Irsyad Foundation Karawang
Trainer
• Active Learning For Elementary School
Juni 2005 Cahaya Ibu School Depok
Trainer
• Integrated Studies
Honors and Awards
1992
Panelis Karya Ilmiah Tingkat SLTA se Jakarta dengan judul karya ”Pompa Tanpa Energi”
1995
Mahasiswa Berprestasi Utama I tingkat Fakultas IKIP Jakarta
1995
Mahasiswa Berprestasi Utama II tingkat Institut IKIP Jakarta
2005
The best Teacher’s Team Songs in Depok Jawa Barat
Formal Education
1993 - 1997 Universitas Negeri Jakarta Jakarta
• S1 Bahasa Arab, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
2005 – recent Pascasarjana UPH Jakarta
• Student of Magister in Education Program
Informal Education
1995-1996 Tahsin Tahfidz Qur’an at AlKhairaat Jakarta
1990-1994 English Course at LIA (Lembaga Indonesia Amerika) Jakarta
Hobies
Reading, Writing, Cooking.
Place and date of born
Jakarta, 30 Januari 1976
Cimanggis, Depok
Ph 021 -8746190,
Mobile : 08179863540 , 02192673986
e-mail : yesqdid.yahoo.com
www.3al.blogspot.com
Yessy yanita sari
Work experiences
1993-2002
Teacher
• Qur’an Teacher at TPA Ikhsanul Amal, Kalimalang
• EnglishTeacher at SDIT Alkhairaat, Condet
• Arabic Teacher at SDIT Alkhairaat, Condet
• Arabic Teacher at Amal Mulia Foundation, Cimanggis
• Earlychildhood Class Teacher at Fajar Hidayah School, Cibubur
2002 – recent
Principal
• Principal at Little Darbi School
2004-recent
Consultant
• Education Consultant at Arrahman Islamic School
• Trainer for teacher at EDUTRACO Consultant
• Director of Darbi Consultant
• Manager of MP2 ( Masyarakat Peduli Pendidikan)
1995 – 1996
Lecturer
• Tahsin Qur’an at Al Hakim Institute, Kalimalang
2002 - recent
Enterpreneur
• Owner of Furniture Aktif ”Serving your Bussness and School”
• Producer of Album Cassets Arabic Favorite Songs ”Arabiyah Mumtazah”
Seminar and Training
11-12 Maret 2006 Darussalam School Sangatta, Kalimantan
Trainer
• Active learning for Early Childhood
• Islamic curriculum
18-19 Juni 2006 GNR school Bekasi
Trainer
• Multiple Intellegences
• Active learning for Early Childhood
June 2006 Little Darbi Center Depok
Supervisor for Trainers
• in Workshop for Kindergarten teachers from more than 5 school.
April 2005 Al Izzah School Bekasi
Trainer
• Kindergarten Curriculum
Februari 2004 Al Irsyad Foundation Karawang
Trainer
• Active Learning For Elementary School
Juni 2005 Cahaya Ibu School Depok
Trainer
• Integrated Studies
Honors and Awards
1992
Panelis Karya Ilmiah Tingkat SLTA se Jakarta dengan judul karya ”Pompa Tanpa Energi”
1995
Mahasiswa Berprestasi Utama I tingkat Fakultas IKIP Jakarta
1995
Mahasiswa Berprestasi Utama II tingkat Institut IKIP Jakarta
2005
The best Teacher’s Team Songs in Depok Jawa Barat
Formal Education
1993 - 1997 Universitas Negeri Jakarta Jakarta
• S1 Bahasa Arab, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
2005 – recent Pascasarjana UPH Jakarta
• Student of Magister in Education Program
Informal Education
1995-1996 Tahsin Tahfidz Qur’an at AlKhairaat Jakarta
1990-1994 English Course at LIA (Lembaga Indonesia Amerika) Jakarta
Hobies
Reading, Writing, Cooking.
Place and date of born
Jakarta, 30 Januari 1976
tulisan bunda
A. Pendahuluan
Selma Fatimah Bunga Surga, sebuah nama yang mungkin tidak biasa diberikan untuk seorang anak di negeri ini. Ia terlahir dengan proses kelahiran melalui operasi caesar. Pada usia lima hari, penulis sempat bertemu dengannya walau sekilas saja. Pada saat itu ia sedang dipangkuan sang bunda menuju mobil untuk pulang ke rumah. Dari penglihatan sepintas itu, tampak selma seperti bayi-bayi lainnya; kecil, mungil dan lucu.
Dua tahun berlalu, penulis bertemu kembali dengan Selma. Pada saat pertemuan kedua itu, sesaat tak ada yang aneh. Seperti anak seusia dirinya, ia asyik bermain seorang diri di sudut ruang tamu. Beberapa jam penulis berada di sana dalam rangka bersilaturahmi dengan orang tuanya -ayah dan bunda Selama merupakan salah satu sahabat penulis sejak di bangku kuliah- mulai terlihat sesuatu yang berbeda pada diri Selma. Selama beberapa jam ia sangat asyik bermain seorang diri, tanpa suara dan hampir tak ada gerakan yang berarti. Penulis tidak begitu memperhatikan ekspresinya, karena posisi duduknya membelakangi penulis. Kalau bukan karena cerita Ayah bundanya tentang diri Selma, yang tidak biasa terjadi pada diri anaknya, mungkin penulis tidak terlalu menghiraukan apa yang penulis lihat. Pengetahuan penulis tentang anak berkebutuhan khusus , seperti autisma memang masih dangkal pada saat itu. Namun Bunda Selma mengungkapkan kecurigaannya mengenai perilaku anaknya itu. Senang bermain sendiri, hampir tidak ada kontak mata ketika diajak berbicara, belum bisa berbicara, dan hal lain yang tampak berbeda.
Setengah tahun kemudian Selma mulai dimasukkan ke sebuah kelompok bermain (playgroup). Selama bersekolah memang semakin tampak sesuatu yang berbeda pada diri Selma apalagi jika dibandingkan dengan teman-teman kelompoknya. Hanya kurang dari satu tahun Selma bersekolah. Selanjutnya orang tua Selma secara khusus melakukan terapi sendiri. Mereka berusaha mencari literatur mengenai autisma dan bertanya ke kenalan yang memiliki pengetahuan lebih tentang hal itu. Berbekal latar belakang sekolah kependidikan yang pernah dienyam orang tuanya, mereka mencoba melakukan terapi autisna. Mulai dari terapi makanan sampai terapi wicara.
Di usia tiga tahun Selma memiliki seorang adik. Pada saat ituah penulis kembali bertemu dengannya. Sungguh mnegherankan, Selma sekarang berbeda dengan Selma dulu. Ia lancar bericara, hafal lagu-lagu yang cukup panjang, bahkan ia banyak bertanya dengan penulis. Sudah tidak tampak lagi Selma kecil yang penyendiri dan pendiam. Namun terrnyata masih ada yang berbeda, pertanyaan yang dilontarkan Selma tidak umum diberikan oleh anak seusianya. “Apakah ibu adalah suaminya bapak ini?” Itulah salah satu pertanyaannya. Dengan kalimat yang baik dan bahasa yang santun, seperti orang dewasa. “Oh berarati ibu bukan istrinya bapak ini, oh ya, kalau bapak ini suaminya istri ibu itu ya?” Selma melanjutkan percakapannya dengan penulis. Anak seusianya rata-rata belum mengenal konsep kelurga, namun tidak demikian dengan Selma. Sang Bunda juga banyak bercerita tentang anaknya, yang sudah mampu berbicara di muka umum bak seorang orator. Selma tidak suka bermain dengan teman sebayanya. Ia lebih suka berbincang dengan orang - orang dewasa. Dengan mimik serius ia begitu asyik berdiskusi dengan orang dewasa, walau baru bertemu untuk pertama kali.
Menginjak usia tiga tahun setengah Selma kembali masuk ke sekolah. Kali ini ia belajar di tingkat Taman Kanak-Kanak. Sekolah tempat penulis bekerja. Selama bersekolah di sana, penulis sangat tertarik untuk mengamati perkembangan Selma. Satu tahun lebih Selma bersekolah, banyak hal-hal yang tampak pada dirinya yang menarik. Perubahan perilaku dan kemampuan intelektualnya begitu pesat berkembang. Di antara perubahan positif yang tampak, ada hal-hal unik yang tampak. Perubahan yang bukan saja berpengaruh terhadap kehidupan pribadinya, namun memberi warna terhadap lingkungan sekolahnya. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan pengamatan lebih dalam terhadap dirinya. Fenomenon apa saja yang tampak pada dirinya selama ia bersekolah di tempat penulis bekerja.
B. Deskripsi Teoritis
Istilah Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu; Phainomenon dan logos. Phainomenon berarti menampakkan diri, sedangkan logos artinya ilmu, jadi fenomenologi berarti hal yang menampakkan diri kepada kesadaran kita (Hardiman,2005.hlm 41). Penampakkan itu bisa berupa benda seperti; manusia, hewan, tumbuhan, batu atau dapat juga berupa perasaan konsep dan lain sebagainya. Secara lebih mendalam, fenomenologi meneliti dasar-dasar primodial dari pembentukkan pengalaman mengenai dunia objektif, seperti institusi sosial, status sosial, peran sosial dan kelas sosial.
Husserl adalah orang pertama yang menggulirkan fenomenologi . Husserl adalah guru dari Heidegger yang merupakan tokoh heurmenetik (Verhaak, Imam ,1989.hlm 176). Kemudian Alferd Shutz mengembangkannya secara lebih luas lagi, yaitu mengenai fenomenologi sosial, dengan kartya terbesarnya yaitu The Phenomenology of The Social World, 1932 (http://www.allbiographies.com) Fenomenologi merupakan bagian dari upaya mempertahankan rasionalitas dalam sebuah perspektif yang kritis terhadap saintisme dan positivisme. Fenomenologi termasuk bentuk penolakan ataupun kritikan terhadap positivisme. Positivisme yang diusung oleh Comte berusaha menyamakan ilmu sosial dengan ilmu alam, bahwa pengetahuan hendaknya tidak melampaui fakta-fakta ( Hardiman, 2004.hlm 204). Fenomenologi mengajukan penolakan yang berbunyi ”anti sikap natural” , terhadap dunia keseharian yang “faktual” untuk menemukan awal mula pembentukan dunia objektif dalam kesadaran subjek sosial. Fenomenolgi ingin mengatakan bahwa, metode ilmiah untuk ilmu-ilmu sosial berbeda dengan metode ilmiah yang diterapkan pada ilmu alam. Ilmu sosial memiliki kekhasan tersendiri yang tidak mungkin disamakan dengan ilmu alam. Dengan kata lain merupakan suatu upaya memandirikan ilmu-ilmu sosial secara metodologis dan epistemologis.
Pada fenomenologi dikenal istilah lebenswelt atau sosial world (Hardiman 2003.hlm59). Lebenswelt merupakan dunia yang dihayati sehari-hari secara spontan. Sebuah pengalaman akan ke’kita’an di mana kita mengandaikan diri dengan begitu saja. Tugas fenomenologi untuk mendeskripsikan sejarah Lebenswelt ini. Atau secara sederhana dapat dikatakan fenomenologi bertugas untuk mencari latar belakang suatu kebiasan pada masyarakat sosial. Cara keja metode redukdi fenomenologi berdasarkan penangguhan dan penundaan (apoche) terhadap penegasan serta mengajak para fenomenolog mengurung ataupun menahan keputusan tentang ciri-ciri eksistensi konkret objek bersangkutan . Semuanya itu guna mencapai hakekat (eidos) dari gejala-geala yang sedang disoroti (Hardiman, 2005 hlm 46).
Berbeda dengan hermeunetik, fenomonologi hanya melakuan pengamatan yang mendalam tanpa keterlibatan langsung dengan objek yang sedang diteliti. Namun bukan berarti sama sekali tak berhubungan dengan objeknya, fenomenolog masih dapat melakukan kontak dengan objek atau orang disekitarnya sebats mencari data atau keterangan bukan dalam rangka berdialog.
Autisma berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Autisma adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai usia tiga tahun (Handojo,2003.hlm 12). Gangguan perkembangan tersebut terutama tampak dalam ketidakmampuan anak dalam berkomunikasi (verbal atau pun non verbal), interaksi sosial yang timbal balik, perilaku yang seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Leo Kanner seorang psikiater anak, pada tahun 1943, menulis laporan kasus mengenai 11 anak yang menurutnya memiliki gejala aneh yang sama, yang tidak mampu berkomunikasi dan interaksi serta seolah-olah hidup dalam dunianya. Maka ia memakai istilah autisma (Budhiman, 2002.hlm 1). Untuk membedakannya dengan autisma yang terjadi pada orang dewasa yang menderita skizofrenia, maka ia berikan tambahan kata infantil yang artinya kanak-kanak.
Pada sebagian besar anak, gejala autisma sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang cermat akan melihat sejak anak berusia antara 4 sampai 6 bulan, betapa anaknya kurang responsif terhadap ibunya. Anak jarang menatap, bila diajak bicara terlihat acuh, tak pernah menunjukkan mimik senang bila ibunya datang, dipanggil tidak menoleh, senang bermain sendiri dengan benda-benda tertentu. Gejala ini makin lama makin jelas seiring bergulirnya waktu.
Sebagian anak autisma lainnya mengalami perkembangan yang relatif normal. Pada umur 18 sampai 24 bulan anak tersebut berhenti berkembang, kemudian terjadi kemunduran atau regresi. Kepandaian yang telah dimilikiya hilang dan mulai timbul gejala-gejala autisma.
Penyandang autisme memiliki karakteristik yang spesial, di antaranya; selektif berlebihan terhadap rangsang, kurangnya motivasi untuk menjelajahi lingkungan baru, respon stimulasi diri sehingga menggangu intregasi sosial dan mempunyai respon yang unik terhadap imbalan (reinforcment). Hal tersebut yang menyebabkan anak autisma selalu mengulang perilakunya secara khas(Handojo,2003.hlm 13).
Dahulu dikatakan autisma merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini ternyata autisma masa kanak-kanak ini dapat dikoreksi. Tata laksana koreksi harus dilakukan sedini mungkin. Sebaiknya pada saat usia anak belum mencapai lima tahun. Usia di mana perkembangan otak anak berkembang pesat. Selain itu terapi yang dilakukan pada usia balita khususnya sebelum tiga tahun akan membantu anak mempersiapkan dirinya utuk belajar di sekolah reguler. Belajar di sekolah umum bagi anak autisma pada saat ini bukanlah impian seperti masa-masa sebelumnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa di banyak negara hanya 50-60 % anak normal yang bersekolah, namun hanya 2-3 % anak berkebutuhan khusus termasuk di dalamnya autisma yang masuk sekolah (Johnsen, Skjørten, 2001.hlm 17). Di Indonesia sendiri, sejak dua tahun terakhir, Departemen pendidikan nasional mencoba mensosialisasikan pendidikan inklusi, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah di sekolah umum. Hal ini tentu akan dapat meningkatkan jumlah anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah reguler.
C. Pembahasan
Daftar Pustaka
Budhiman, Melly , Autisme Infantil : Diagnosa, Penyebag dan Penatalaksanaan Terapi , Jakarta : Seminar Autisma , 2003.
Handojo, Autisma , Jakarta : PT Buana Ilmu Populer , 2003.
Hardiman , F.Budi , Melampaui Positivsme dan Modernitas , Jakarta : penerbit Kanisius , 2003.
Hardiman , F.Budi , Filsafat Modern , Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama , 2004.
Hardiman , F.Budi , Filasafat Ilmu Pengetahuan , Jakarta : Diklat Magister Pendidikan Universitas Pelita Harapan , 2005.
http://www.allbiographies.com/biography-AlferdSchuzt-28529.html
Johnsen, Berit H with Miriam D. Skjørten , Education-Special Needs Education : An Introduction , Oslo : Unifub forlag , 2001.
Verhaak , C , with R.Haryono Imam , Filsafat Ilmu Pengetahuan : Telaah Atas cara Kerja Ilmu-ilmu , Jakarta : PT Gramedia , 1989.
Selma Fatimah Bunga Surga, sebuah nama yang mungkin tidak biasa diberikan untuk seorang anak di negeri ini. Ia terlahir dengan proses kelahiran melalui operasi caesar. Pada usia lima hari, penulis sempat bertemu dengannya walau sekilas saja. Pada saat itu ia sedang dipangkuan sang bunda menuju mobil untuk pulang ke rumah. Dari penglihatan sepintas itu, tampak selma seperti bayi-bayi lainnya; kecil, mungil dan lucu.
Dua tahun berlalu, penulis bertemu kembali dengan Selma. Pada saat pertemuan kedua itu, sesaat tak ada yang aneh. Seperti anak seusia dirinya, ia asyik bermain seorang diri di sudut ruang tamu. Beberapa jam penulis berada di sana dalam rangka bersilaturahmi dengan orang tuanya -ayah dan bunda Selama merupakan salah satu sahabat penulis sejak di bangku kuliah- mulai terlihat sesuatu yang berbeda pada diri Selma. Selama beberapa jam ia sangat asyik bermain seorang diri, tanpa suara dan hampir tak ada gerakan yang berarti. Penulis tidak begitu memperhatikan ekspresinya, karena posisi duduknya membelakangi penulis. Kalau bukan karena cerita Ayah bundanya tentang diri Selma, yang tidak biasa terjadi pada diri anaknya, mungkin penulis tidak terlalu menghiraukan apa yang penulis lihat. Pengetahuan penulis tentang anak berkebutuhan khusus , seperti autisma memang masih dangkal pada saat itu. Namun Bunda Selma mengungkapkan kecurigaannya mengenai perilaku anaknya itu. Senang bermain sendiri, hampir tidak ada kontak mata ketika diajak berbicara, belum bisa berbicara, dan hal lain yang tampak berbeda.
Setengah tahun kemudian Selma mulai dimasukkan ke sebuah kelompok bermain (playgroup). Selama bersekolah memang semakin tampak sesuatu yang berbeda pada diri Selma apalagi jika dibandingkan dengan teman-teman kelompoknya. Hanya kurang dari satu tahun Selma bersekolah. Selanjutnya orang tua Selma secara khusus melakukan terapi sendiri. Mereka berusaha mencari literatur mengenai autisma dan bertanya ke kenalan yang memiliki pengetahuan lebih tentang hal itu. Berbekal latar belakang sekolah kependidikan yang pernah dienyam orang tuanya, mereka mencoba melakukan terapi autisna. Mulai dari terapi makanan sampai terapi wicara.
Di usia tiga tahun Selma memiliki seorang adik. Pada saat ituah penulis kembali bertemu dengannya. Sungguh mnegherankan, Selma sekarang berbeda dengan Selma dulu. Ia lancar bericara, hafal lagu-lagu yang cukup panjang, bahkan ia banyak bertanya dengan penulis. Sudah tidak tampak lagi Selma kecil yang penyendiri dan pendiam. Namun terrnyata masih ada yang berbeda, pertanyaan yang dilontarkan Selma tidak umum diberikan oleh anak seusianya. “Apakah ibu adalah suaminya bapak ini?” Itulah salah satu pertanyaannya. Dengan kalimat yang baik dan bahasa yang santun, seperti orang dewasa. “Oh berarati ibu bukan istrinya bapak ini, oh ya, kalau bapak ini suaminya istri ibu itu ya?” Selma melanjutkan percakapannya dengan penulis. Anak seusianya rata-rata belum mengenal konsep kelurga, namun tidak demikian dengan Selma. Sang Bunda juga banyak bercerita tentang anaknya, yang sudah mampu berbicara di muka umum bak seorang orator. Selma tidak suka bermain dengan teman sebayanya. Ia lebih suka berbincang dengan orang - orang dewasa. Dengan mimik serius ia begitu asyik berdiskusi dengan orang dewasa, walau baru bertemu untuk pertama kali.
Menginjak usia tiga tahun setengah Selma kembali masuk ke sekolah. Kali ini ia belajar di tingkat Taman Kanak-Kanak. Sekolah tempat penulis bekerja. Selama bersekolah di sana, penulis sangat tertarik untuk mengamati perkembangan Selma. Satu tahun lebih Selma bersekolah, banyak hal-hal yang tampak pada dirinya yang menarik. Perubahan perilaku dan kemampuan intelektualnya begitu pesat berkembang. Di antara perubahan positif yang tampak, ada hal-hal unik yang tampak. Perubahan yang bukan saja berpengaruh terhadap kehidupan pribadinya, namun memberi warna terhadap lingkungan sekolahnya. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan pengamatan lebih dalam terhadap dirinya. Fenomenon apa saja yang tampak pada dirinya selama ia bersekolah di tempat penulis bekerja.
B. Deskripsi Teoritis
Istilah Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu; Phainomenon dan logos. Phainomenon berarti menampakkan diri, sedangkan logos artinya ilmu, jadi fenomenologi berarti hal yang menampakkan diri kepada kesadaran kita (Hardiman,2005.hlm 41). Penampakkan itu bisa berupa benda seperti; manusia, hewan, tumbuhan, batu atau dapat juga berupa perasaan konsep dan lain sebagainya. Secara lebih mendalam, fenomenologi meneliti dasar-dasar primodial dari pembentukkan pengalaman mengenai dunia objektif, seperti institusi sosial, status sosial, peran sosial dan kelas sosial.
Husserl adalah orang pertama yang menggulirkan fenomenologi . Husserl adalah guru dari Heidegger yang merupakan tokoh heurmenetik (Verhaak, Imam ,1989.hlm 176). Kemudian Alferd Shutz mengembangkannya secara lebih luas lagi, yaitu mengenai fenomenologi sosial, dengan kartya terbesarnya yaitu The Phenomenology of The Social World, 1932 (http://www.allbiographies.com) Fenomenologi merupakan bagian dari upaya mempertahankan rasionalitas dalam sebuah perspektif yang kritis terhadap saintisme dan positivisme. Fenomenologi termasuk bentuk penolakan ataupun kritikan terhadap positivisme. Positivisme yang diusung oleh Comte berusaha menyamakan ilmu sosial dengan ilmu alam, bahwa pengetahuan hendaknya tidak melampaui fakta-fakta ( Hardiman, 2004.hlm 204). Fenomenologi mengajukan penolakan yang berbunyi ”anti sikap natural” , terhadap dunia keseharian yang “faktual” untuk menemukan awal mula pembentukan dunia objektif dalam kesadaran subjek sosial. Fenomenolgi ingin mengatakan bahwa, metode ilmiah untuk ilmu-ilmu sosial berbeda dengan metode ilmiah yang diterapkan pada ilmu alam. Ilmu sosial memiliki kekhasan tersendiri yang tidak mungkin disamakan dengan ilmu alam. Dengan kata lain merupakan suatu upaya memandirikan ilmu-ilmu sosial secara metodologis dan epistemologis.
Pada fenomenologi dikenal istilah lebenswelt atau sosial world (Hardiman 2003.hlm59). Lebenswelt merupakan dunia yang dihayati sehari-hari secara spontan. Sebuah pengalaman akan ke’kita’an di mana kita mengandaikan diri dengan begitu saja. Tugas fenomenologi untuk mendeskripsikan sejarah Lebenswelt ini. Atau secara sederhana dapat dikatakan fenomenologi bertugas untuk mencari latar belakang suatu kebiasan pada masyarakat sosial. Cara keja metode redukdi fenomenologi berdasarkan penangguhan dan penundaan (apoche) terhadap penegasan serta mengajak para fenomenolog mengurung ataupun menahan keputusan tentang ciri-ciri eksistensi konkret objek bersangkutan . Semuanya itu guna mencapai hakekat (eidos) dari gejala-geala yang sedang disoroti (Hardiman, 2005 hlm 46).
Berbeda dengan hermeunetik, fenomonologi hanya melakuan pengamatan yang mendalam tanpa keterlibatan langsung dengan objek yang sedang diteliti. Namun bukan berarti sama sekali tak berhubungan dengan objeknya, fenomenolog masih dapat melakukan kontak dengan objek atau orang disekitarnya sebats mencari data atau keterangan bukan dalam rangka berdialog.
Autisma berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Autisma adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai usia tiga tahun (Handojo,2003.hlm 12). Gangguan perkembangan tersebut terutama tampak dalam ketidakmampuan anak dalam berkomunikasi (verbal atau pun non verbal), interaksi sosial yang timbal balik, perilaku yang seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Leo Kanner seorang psikiater anak, pada tahun 1943, menulis laporan kasus mengenai 11 anak yang menurutnya memiliki gejala aneh yang sama, yang tidak mampu berkomunikasi dan interaksi serta seolah-olah hidup dalam dunianya. Maka ia memakai istilah autisma (Budhiman, 2002.hlm 1). Untuk membedakannya dengan autisma yang terjadi pada orang dewasa yang menderita skizofrenia, maka ia berikan tambahan kata infantil yang artinya kanak-kanak.
Pada sebagian besar anak, gejala autisma sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang cermat akan melihat sejak anak berusia antara 4 sampai 6 bulan, betapa anaknya kurang responsif terhadap ibunya. Anak jarang menatap, bila diajak bicara terlihat acuh, tak pernah menunjukkan mimik senang bila ibunya datang, dipanggil tidak menoleh, senang bermain sendiri dengan benda-benda tertentu. Gejala ini makin lama makin jelas seiring bergulirnya waktu.
Sebagian anak autisma lainnya mengalami perkembangan yang relatif normal. Pada umur 18 sampai 24 bulan anak tersebut berhenti berkembang, kemudian terjadi kemunduran atau regresi. Kepandaian yang telah dimilikiya hilang dan mulai timbul gejala-gejala autisma.
Penyandang autisme memiliki karakteristik yang spesial, di antaranya; selektif berlebihan terhadap rangsang, kurangnya motivasi untuk menjelajahi lingkungan baru, respon stimulasi diri sehingga menggangu intregasi sosial dan mempunyai respon yang unik terhadap imbalan (reinforcment). Hal tersebut yang menyebabkan anak autisma selalu mengulang perilakunya secara khas(Handojo,2003.hlm 13).
Dahulu dikatakan autisma merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini ternyata autisma masa kanak-kanak ini dapat dikoreksi. Tata laksana koreksi harus dilakukan sedini mungkin. Sebaiknya pada saat usia anak belum mencapai lima tahun. Usia di mana perkembangan otak anak berkembang pesat. Selain itu terapi yang dilakukan pada usia balita khususnya sebelum tiga tahun akan membantu anak mempersiapkan dirinya utuk belajar di sekolah reguler. Belajar di sekolah umum bagi anak autisma pada saat ini bukanlah impian seperti masa-masa sebelumnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa di banyak negara hanya 50-60 % anak normal yang bersekolah, namun hanya 2-3 % anak berkebutuhan khusus termasuk di dalamnya autisma yang masuk sekolah (Johnsen, Skjørten, 2001.hlm 17). Di Indonesia sendiri, sejak dua tahun terakhir, Departemen pendidikan nasional mencoba mensosialisasikan pendidikan inklusi, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah di sekolah umum. Hal ini tentu akan dapat meningkatkan jumlah anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah reguler.
C. Pembahasan
Daftar Pustaka
Budhiman, Melly , Autisme Infantil : Diagnosa, Penyebag dan Penatalaksanaan Terapi , Jakarta : Seminar Autisma , 2003.
Handojo, Autisma , Jakarta : PT Buana Ilmu Populer , 2003.
Hardiman , F.Budi , Melampaui Positivsme dan Modernitas , Jakarta : penerbit Kanisius , 2003.
Hardiman , F.Budi , Filsafat Modern , Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama , 2004.
Hardiman , F.Budi , Filasafat Ilmu Pengetahuan , Jakarta : Diklat Magister Pendidikan Universitas Pelita Harapan , 2005.
http://www.allbiographies.com/biography-AlferdSchuzt-28529.html
Johnsen, Berit H with Miriam D. Skjørten , Education-Special Needs Education : An Introduction , Oslo : Unifub forlag , 2001.
Verhaak , C , with R.Haryono Imam , Filsafat Ilmu Pengetahuan : Telaah Atas cara Kerja Ilmu-ilmu , Jakarta : PT Gramedia , 1989.
tulisan ayah
Pemanfaatan Blog Di Sekolah
Dari catatan harian sampai e-portofolio
By. Didi Diarsa Adiana S.Pd
Staff Executive Director Sekolah Madania
Seiring dengan semakin tingginya tingkat penetrasi internet ke sekolah ternyata semakin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan Information,Communication and Technology (ICT). Perkembangannya kita bisa cermati dengan semakin banyaknya guru guru dan siswa yang memanfaatkan program seperti email, friendster dan yang terbaru adalah blog. Kenapa blog penting dan apa kaitannya dengan pengembangan sekolah?, Ada beberapa hal yang mendasari pilihan guru guru yaitu mengapa memilih Blog yaitu, gratis, mudah dan tidak perlu kecakapan khusus.
Dari sekian banyak tujuan umum membuat blog, hal hal penting yang bisa diaplikasikan disekolah antara lain, pertama sebagai Information Sharing, dimana seorang guru berbagi informasi kepada pembaca (khususnya siswa dan orang tua) tentang apa yang sedang dikerjakan, yang kedua adalah Building Relationships, dalam kontek ini sang guru mencoba untuk membangun komunitas kelas yang solid sehingga membantu tujuan pembelajaran. Yang ketiga adalah Knowledge Management, untuk mengelola pengetahuan (materi pelajaran,nilai,tugas,project) sehingga bisa diakses oleh siswa, orang tua pada waktu yang tepat dalam rangka proses pengambilan keputusan.
Secara khusus kelebihan blog untuk mendukung pembelajaran adalah, blog bisa membantu sebagai sarana komunikasi yang lebih detil dengan para orang tua secara langsung dan terbuka, selain itu blog juga bisa mempertegas penyampaian sudut pandang, pengetahuan dan kompetensi guru terkait dengan bidang yang digeluti
Apa itu Portofolio?
Dikalangan pendidik sekarang istilah ini sudah mulai familiar karena sering dibahas diberbagai forum, tetapi adapula yang belum familiar. Portofolio itu sendiri adalah merupakan kumpulan hasil karya (project,nilai,hasil ujian,karya tertulis maupun dalam bentuk lainnya) siswa selama proses belajar mengajar disekolah.
Mengapa menggunakan Portofolio?
Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari Portofolio antara lain :
*Portofolio memberikan kepada siswa kesempatan untuk belajar secara mandiri
*Dapat digunakan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa
*Portofolio dapat digunakan untuk menentukan perkembangan siswa setiap saat
*Portofolio digunakan untuk mengetahui bagaimana siswa berpikir, memberikan alasan, mengatur, menyelidiki, dan berkomunikasi
*Portofolio memberikan cara efektif dalam pengumpulan dan menunjukkan tujuan yang melebihi target yang tak dapat dinilai seefektif dengan metode kertas dan pensil
*Portofolio dapat digunakan untuk mengkomunikasikan usaha, dan perkembangan siswa menuju keberhasilan belajar seutuhnya
*Portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum dan tujuan
*memberikan kesempatan observasi lebih mendalam terhadap siswa
*memberikan siswa kesempatan mempelajari proses secara terus menerus
Mengenal E-portofolio?
Sama seperti manfaat dan keberadaan portofolio diatas, e-portofolio hadir untuk lebih mendukung untuk membantu mendeskripsikan berbagai macam hasil karya dalam bentuk berbasis web. Kelebihan e-portofolio adalah bisa dishare
kepada lebih banyak pihak, lebih terjamin keberadaannya karena tidak lekang dimakan waktu, sangat mudah diakses dimana saja dan kapan saja, serta tidak memerlukan space yang luas, karena dishare semua orang bisa memberikan apresiasi dan komentar terhadap hasil pekerjaan.
Kaitan Web Blog dengan E-portofolio
Dalam kaitan ini fungsi blog yang dibuat oleh guru sebagai media untuk menampung e-portofolio siswa, sehingga sang guru mempunyai cukup data untuk melakukan proses penilaian terhadap seorang siswa. Sedangkan untuk siswa sendiri mereka bisa mendapatkan penilaian secara valid dan terukur karena bukti hasil pembelajaran masih tersimpan dengan baik. Untuk waktu yang lebih panjang eportofolio yang tersimpan di blog bisa menjadi ajang evaluasi untuk semua pihak (guru,siswa dan orang tua) untuk memberikan yang lebih baik lagi. semoga
Bacaan :
- Donny BU, Mengapa Blog dan Bagaimana Menulis, 2005
- E-Portfolio, Penn State University
- Yessy Yanita Sari, Manfaaat Portofolio, 2006
Dari catatan harian sampai e-portofolio
By. Didi Diarsa Adiana S.Pd
Staff Executive Director Sekolah Madania
Seiring dengan semakin tingginya tingkat penetrasi internet ke sekolah ternyata semakin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan Information,Communication and Technology (ICT). Perkembangannya kita bisa cermati dengan semakin banyaknya guru guru dan siswa yang memanfaatkan program seperti email, friendster dan yang terbaru adalah blog. Kenapa blog penting dan apa kaitannya dengan pengembangan sekolah?, Ada beberapa hal yang mendasari pilihan guru guru yaitu mengapa memilih Blog yaitu, gratis, mudah dan tidak perlu kecakapan khusus.
Dari sekian banyak tujuan umum membuat blog, hal hal penting yang bisa diaplikasikan disekolah antara lain, pertama sebagai Information Sharing, dimana seorang guru berbagi informasi kepada pembaca (khususnya siswa dan orang tua) tentang apa yang sedang dikerjakan, yang kedua adalah Building Relationships, dalam kontek ini sang guru mencoba untuk membangun komunitas kelas yang solid sehingga membantu tujuan pembelajaran. Yang ketiga adalah Knowledge Management, untuk mengelola pengetahuan (materi pelajaran,nilai,tugas,project) sehingga bisa diakses oleh siswa, orang tua pada waktu yang tepat dalam rangka proses pengambilan keputusan.
Secara khusus kelebihan blog untuk mendukung pembelajaran adalah, blog bisa membantu sebagai sarana komunikasi yang lebih detil dengan para orang tua secara langsung dan terbuka, selain itu blog juga bisa mempertegas penyampaian sudut pandang, pengetahuan dan kompetensi guru terkait dengan bidang yang digeluti
Apa itu Portofolio?
Dikalangan pendidik sekarang istilah ini sudah mulai familiar karena sering dibahas diberbagai forum, tetapi adapula yang belum familiar. Portofolio itu sendiri adalah merupakan kumpulan hasil karya (project,nilai,hasil ujian,karya tertulis maupun dalam bentuk lainnya) siswa selama proses belajar mengajar disekolah.
Mengapa menggunakan Portofolio?
Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari Portofolio antara lain :
*Portofolio memberikan kepada siswa kesempatan untuk belajar secara mandiri
*Dapat digunakan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa
*Portofolio dapat digunakan untuk menentukan perkembangan siswa setiap saat
*Portofolio digunakan untuk mengetahui bagaimana siswa berpikir, memberikan alasan, mengatur, menyelidiki, dan berkomunikasi
*Portofolio memberikan cara efektif dalam pengumpulan dan menunjukkan tujuan yang melebihi target yang tak dapat dinilai seefektif dengan metode kertas dan pensil
*Portofolio dapat digunakan untuk mengkomunikasikan usaha, dan perkembangan siswa menuju keberhasilan belajar seutuhnya
*Portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum dan tujuan
*memberikan kesempatan observasi lebih mendalam terhadap siswa
*memberikan siswa kesempatan mempelajari proses secara terus menerus
Mengenal E-portofolio?
Sama seperti manfaat dan keberadaan portofolio diatas, e-portofolio hadir untuk lebih mendukung untuk membantu mendeskripsikan berbagai macam hasil karya dalam bentuk berbasis web. Kelebihan e-portofolio adalah bisa dishare
kepada lebih banyak pihak, lebih terjamin keberadaannya karena tidak lekang dimakan waktu, sangat mudah diakses dimana saja dan kapan saja, serta tidak memerlukan space yang luas, karena dishare semua orang bisa memberikan apresiasi dan komentar terhadap hasil pekerjaan.
Kaitan Web Blog dengan E-portofolio
Dalam kaitan ini fungsi blog yang dibuat oleh guru sebagai media untuk menampung e-portofolio siswa, sehingga sang guru mempunyai cukup data untuk melakukan proses penilaian terhadap seorang siswa. Sedangkan untuk siswa sendiri mereka bisa mendapatkan penilaian secara valid dan terukur karena bukti hasil pembelajaran masih tersimpan dengan baik. Untuk waktu yang lebih panjang eportofolio yang tersimpan di blog bisa menjadi ajang evaluasi untuk semua pihak (guru,siswa dan orang tua) untuk memberikan yang lebih baik lagi. semoga
Bacaan :
- Donny BU, Mengapa Blog dan Bagaimana Menulis, 2005
- E-Portfolio, Penn State University
- Yessy Yanita Sari, Manfaaat Portofolio, 2006
Monday, October 02, 2006
Bulan Ramadhan
Alhamdulillah ramadhan 1427 ini, ayah sudah puasa dengan kondisi full, dan yang lebih menggembirakan
kaka sudah mulai puasa dari setengah hari menjadi satu hari. Selamat ya kak semoga semua amal ibadah kita
diterima alloh SWT. Oh ya kaka juga mau ultah nih tgl 5 oktober, berapa ya umur kaka sekarang 7 tahun
wah ternyata anak ayah bunda sudah besar sekali,kaka mau hadiah apa nih?
Wednesday, September 20, 2006
kotak tarhib kk
di bukom kk tertulis harus membawa kotak kardus yang dibungkus kertas kado untuk tempat donasi uang kegiatan bulan puasa sekolah Darul Abidin, waktunya yang jadi masalah karena kita tidak punya kotak kardus dan kertas kado pembungkusnya, tapi karena terbiasa untuk berfikir kreativ dan harus menularkannya ke kk, akhirnya setelah sholat subuh bunda mencari dan akhiernya menemukan kota bekas baygon di tambah kertas perak akhirnya dalam waktu 10 menit, jadi deh kotak uang untuk tarhib kk. KK yang baik Ayah Bunda love U 4 ever
kaset bunda
Sunday, September 10, 2006
our new car
setelah 3 tahun berteman dengan civic dan seiring bertambahnya jumlah anggota keluarga,bunda,ayah,mbah,kaka qibty ,abang zanki dan ade luna plus nenek dan yg lainnya, maka pilihan mobil pengganti jatuh ke trajet. mobil yang besar lapang dan sangat nyaman. Ada keraguan sedikit ketika memilih trajet akan tetapi terhapus begitu ayah browsing diberbagai web/milist, salah satu milist yang paling oke adalah www.autoworld.com.my/koreancar/trajet, sangat membantu skali.
Pernah kami sekeluarga (ulang tahun luna dan ayah 26-27 agustus 2006) ke restoran di daerah cimanggis satu trajet bisa membawa 15 orang waw amazing, dengan kondisi yang nyaman.
Pernah kami sekeluarga (ulang tahun luna dan ayah 26-27 agustus 2006) ke restoran di daerah cimanggis satu trajet bisa membawa 15 orang waw amazing, dengan kondisi yang nyaman.
Friday, July 07, 2006
Sunday, June 25, 2006
casa grande
Tuesday, April 11, 2006
Sunday, January 15, 2006
My Family
Oh ya nama anakku yang pertama Qibty Almayra Aflah Lahfana yang kedua Ikrima Ramadhan Al Zanki dan yang ketiga Lubna Qumilaila Al Qaysa. Istriku Yessy Yanita Sari dan aku sendiri Didi Diarsa Adiana. Pekerjaanku di sekolah madania sebagai staff executive director, istriku kepala sekolah Tk Darul Abidin dan sedang S2 di UPH. Qibty kelas 1 mekkah Darul Abidin, Al Zanki umurrnya 2,5 thn dan Lubna 3,5 bln.Ayah dan bunda satu almamater di UNJ (dulu IKIP) kami angkatan 93 ayah geografi bunda sastra arab
Subscribe to:
Posts (Atom)